Ansari Yamamah : Cak Imin Calon Pemimpin Yang Menjanjikan

Ansari
Ketua Umum PW Bakomubin Sumut Dr. Ansari Yamamah MA.
Ansari
Ketua Umum PW Bakomubin Sumut Dr. Ansari Yamamah MA.

Asaberita.com, Medan – Ketua Umum Pengurus wilayah Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (PW. Bakomubin) Provinsi Sumatera Utara Dr. Ansari Yamamah MA mengatakan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin seorang calon pemimpin yang menjanjikan (promising leader).

“Cak Imin ini adalah salah seorang calon pemimpin yang menjanjikan dari sekian banyak orang muda yang berkarir di dunia politik di Indonesia. Beliau punya pengalaman yang cukup panjang dalam berorganisasi dan berpartai. Seorang politisi yang ramah senyum, baik, santun, mengayomi dan dekat dengan konstituennya”, ujarnya ketika dimintai tanggapannya tentang Cak Imin, Jum’at (1/7/2022) di Medan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA :  Caleg DPR RI Rahudman Harahap akan Bantu Pelaku UMKM dalam Pelatihan dan Akses Permodalan

Akademisi UINSU tersebut melihat nilai nilai kesantrian nampak jelas pada sosok cicit pendiri NU tersebut.

“Dari sudut penampilan, selain sebagai politisi, beliau tampak sekali nilai nilai kesantrian dalam keseharian cicit pendiri NU ini. Mungkin ini sudah menjadi kulturnya sebagai warga Nahdhiyin”, pujinya.

Penulis buku Islam Transitif ini menambahķan, Cak Imin punya dukungan yang luas dari masyarakat. “Sebenarnya Cak Imin punya dukungan dan basis massa yang sangat besar dan bisa menjadi pemegang kartu as untuk kolaborasi calon pasangan bagi siapa sajà”, tùturnya.

Terkait pilpres 2024, alumni Leiden University, Belanda ini mengharapkan masyarakat menggunakan politik rasional, bukan politik emosional.

“Harapan saya kepada seluruh masyarakat agar menggunakan politik rasional dan jangan emosional dalam memilih calon pemimpin ke depannya, lihatlah track record dan janji janji politik yang realistis”, katanya.

BACA JUGA :  Jelang Kongres PAN, Ini Pesan Amien Rais Untuk Zulkifli Hasan

Intelektual Islam yang bergelar Datuk Pandya Wangsa ini juga mewanti wanti agar masyarakat jangan mau terjebàk pada politik identitas.

“Masyarakat jangan mau masuk dalam tarikan politik identitas dan hoaks karena itu dapat merusak nilai nilai demokrasi yang sejati. Masyarakat juga jangan mau ditawarkan sesuatu untuk kepentingan sesaat,” ujarnya.

“Sudahlah cukup pengalaman politik yang ada menjadi guru untuk masa depan, sehingga Indonesia yang sudah baik di eŕa Presiden Jokowi bisa bertambah lebih baik lagi ke depannya,” imbuhnya. (red/has)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *