Dugaan Jual Beli Jabatan di UIN Sumut Semakin Terkuak

Uang
Ilustrasi jual beli jabatan.
Uang
Ilustrasi jual beli jabatan.

Asaberita.com, Medan – Dugaan adanya kasus jual beli jabatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut) semakin terkuak. Orang-orang yang terlibat dalam dugaan jual beli jabatan itupun, semakin terungkap dengan adanya sejumlah informasi dari dalam UIN serta data-data yang diperoleh.

Apalagi, setelah wartawan media ini berhasil memperoleh sebuah rekaman yang berisikan percakapan panitia seleksi pada sebuah pertemuan yang membahas penempatan pejabat, menjadi bukti bahwa dugaan jual beli jabatan itu memang terjadi dan melibatkan sejumlah pejabat di kampus itu.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, berdasar investigasi yang dilakukan, juga diperoleh informasi dan data-data tentang adanya keterlibatan kerabat dekat rektor berinisial S, yang mengatasnamakan Rektor UIN Sumut memungut biaya kepada sejumlah dosen untuk penempatan pejabat di lingkungan UIN Sumut.

Meski kerabat dekat rektor itu membantah jika ia telah memungut biaya kepada calon pejabat di UIN Sumut saat hal itu dikonfirmasi langsung kepadanya, tetapi informasi dan keterangan yang diperoleh berdasar pengakuan sejumlah calon pejabat yang gagal, praktik jual beli jabatan itu memang terjadi dan ada bukti-buktinya.

BACA JUGA :  Sidang Lanjutan Kasus UIN Sumut, Saksi Mengaku Tidak Dipaksa KPA dan PPK Tandatangani Laporan Progres Pekerjaan

Keterangan dan bukti itu semakin dikuatkan dengan adanya rekaman yang diperoleh wartawan media ini. Sehingga, desas-desus adanya jual beli jabatan di UIN Sumut yang sudah banyak diperbincangkan dan sudah menjadi konsumsi publik itu, bukanlah sekadar issu.

Dalam rekaman, terdengar suasana adanya pertemuan yang membahas terkait pengisian jabatan. Kemudian, terdengar suara seorang perempuan yang meminta agar terlebih dahulu dibahas untuk posisi tertentu, yang ia sebutkan.

Perempuan itu pun mengatakan, ada orang yang telah menemuinya dan mereka akan memberikan uang. Kemudian terdengar suara laki-laki, sehingga terdengar terjadi dialog. Laki-laki itu menanyakan siapa yang menemuinya, kapan dan ke siapa akan diberikan. Dalam dialog itu terdengar si perempuan mengatakan, “Orang tu mau kasih duit buk, kata dia. Tadi. Sama awak lah. Awak pun tekejut”, demikian sedikit potongan pembicaraan dalam rekaman itu.

BACA JUGA :  Di-PHK Sepihak dari Kopertais Wilayah IX, Roma Rezeki Tuntut Rektor UIN Sumut Bayar Pesangon dan Gajinya 7 Bulan

Saat hal ini dikonfirmasi kepada perempuan yang terdengar suaranya dalam rekaman itu pada Kamis (29/4) kemarin, ia langsung membantah jika dia terlibat dalam jual beli jabatan. Ia juga memastikan bahwa tidak ada orang lain yang mengatasnamakan dirinya terkait jual beli jabatan itu.

Disebutkannya, kalaupun ia terlibat dalam penentuan pejabat di UIN, itu karena memang ada panitianya, dan ia merupakan salah seorang panitianya, sama juga dengan wakil-wakil yang lain, merupakan panitia seleksi.

“Untuk penempatan saya tahu posisi saya, saya hanya sebagai wakil. Jadi saya bukan penentu,” katanya.

Namun ketika ditanyakan lebih jauh, terkait isi rekaman dan banyaknya perbincangan yang beredar bahwa dirinya sangat menentukan dalam penempatan pejabat dilingkungan UIN Sumut, ia pun menghindar dan meminta maaf untuk mengakhiri komunikasi, dengan mengatakan bahwa ia banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, dan ia ingin fokus ke pekerjaan yang harus diselesaikan.

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *