FKDMB UINSU Himbau Para Tokoh Jangan Plintir Pernyataan Kepala BPIP

Sekretaris Pusat Kajian Deradikalisasi dan Moderasi Beragama Muhammad Ikhyar Harahap, SH berdiskusi dengan Wakil Ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah, MA di dampingi oleh Ketua GDKK Dr. Salahudin Harahap, MA dan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Beny Susetyo di Jakarta

Asaberita.com-Medan – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi tengah menjadi sorotan publik terkait pernyataannya soal agama adalah musuh terbesar Pancasila.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Umum Forum Kajian Deradikalisasi dan Moderasi Beragama (FKDMB) UINSU, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap mendukung pernyataan Prof Yudian, bahwa tafsir agama kelompok minoritas yang mempertentangkan Agama dan Pancasila merupakan musuh bersama bangsa ini.

“Kita harus membaca pernyataan Prof Yudian tidak sepotong-sepotong, tetapi harus menyeluruh seluruh wawancara maupun klarifikasinya. Yang di maksud oleh Prof Yudian “Agama” sebagai musuh Pancasila adalah dalam makna tafsir agama dari kelompok politik puritanisme agama yang gencar melakukan kerja-kerja politik dan penyusupan ideologi trans nasional yang membahayakan ideologi negara Pancasila. Mereka ini sejatinya merupakan kelompok minoritas, tetapi memaksakan kehendaknya kepada mayoritas”, jelas Ikhyar, Senin (17/2/2020) di Medan.

Ikhyar melanjutkan, dampak dari gencarnya propaganda dan militansi kaum minoritas beragama yang memaksakan sebagai kelompok mayoritas ini membuat Pancasila, NKRI, UUD 45 dan ke bhinnekaan tersudut ke ruang hampa dan berpotensi terjadi gesekan di masyarakat, bahkan dapat menimbulkan konflik horizontal dan vertikal.

BACA JUGA :  Relevansi dan Aktualisasi Nilai Islam Kebangsaan Megawati Soekarno Putri

“Ini yang dikwatirkan dan diingatkan oleh Prof Yudian sebagai orang yang diamanatkan untuk menjaga Pancasila dan merumuskan Garis-Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila yang menjadi pijakan dan pedoman dalam bernegara dan berbangsa,” ujar Bung Ikhyar yang juga mantan Ketua PKNU Sumut.

nst

Lebih lanjut Ikhyar menyatakan, Prof Yudian sendiri sudah mengklarifikasi maksud dari pernyataannya tersebut. Dan menurut beliau bukan agama secara keseluruhan, melainkan tafsir dari kelompok tertentu yang sebenarnya minoritas tapi selalu mempertentangkan agama dengan Pancasila.

Karena menurutnya, dari segi sumber dan tujuannya Pancasila itu religius atau agamis. Dan apa yang dikataan oleh Prof Yudian tersebut sudah benar sehingga tidak usah dipolitisasi ataupun sengaja diributkan. Karena sejatinya, Pancasila yang digagas oleh Bung Karno, dan dimatangkan oleh tokoh-tokoh kemerdekaan merupakan gagasan genius dalam meletakkan agama secara substantif dan menegosiasikan dalam konteks negara bangsa yang plural dan multi-kultural.

“Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi ‘jalan tengah’ dan ‘margin of appreciation’ keberadaan semua agama tanpa terjebak dalam relativitas yang menghilangkan substansinya. Sila pertama ini juga menyelamatkan Indonesia dari kerumitan relasi Islam simbolis dan negara yang dialami negara-negara di Timur Tengah. Jadilah Indonesia sebagai religious friendly country. Ini yang dimaksud Prof Yudian sebenarnya,” ujar Ikhyar.

BACA JUGA :  Pembakar Bendera PDIP, Aswan Jaya : Mereka Itu Kelompok Gagal Mikir

Untuk itu, kepada para elit politik agar jangan lagi ada plintiran pernyataan Prof Yudian sehingga membuat masyarakat salah tafsir dan justru membuat kelompok politik puritanisme agama dan ideologi trans nasional semakin mendapat tempat di Republik ini. “Jika klarifikasi dari Prof Yudian tersebut justru masih di persoalkan, saya jadi curiga mereka merupakan bagian dari skenario gerakan delegitimasi 4 pilar kebangsaan dan ingin menegakkan ideologi lain di Indonesia ini, sadar atau tidak sadar,” ujar Ikhyar yang juga merupakan staf khusus Rektor UINSU. (has)

 

 2,702 total views,  6 views today

Komentar Anda

Leave a Reply

Your email address will not be published.