Scroll untuk baca artikel
#
Nasional

Gerakan Muhammadiyah Mengubah Budaya Purifikasi Menjadi Budaya Baru

×

Gerakan Muhammadiyah Mengubah Budaya Purifikasi Menjadi Budaya Baru

Sebarkan artikel ini

Asaberita.com-Makassar – Ideolog Muhammadiyah Abdul Munir Mulkhan menyatakan bahwa dialog budaya adalah kunci sukses Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Kesuksesan AUM, kata dia, ditunjang kemampuan berkolaborasi kekuatan lokal, bukan internal.

Menurut Munir kekuatan Muhammadiyah pada kemampuan berkolaborasi dan berdialog dengan lingkungan sosial dan budaya dimana gerakan itu berkembang, namun sangat disayangkan itu tercecer.

“Dalam dakwah sosial dan budaya agar kita dapat membahami sosial budaya sekitar kita bisa dengan mengumpulkan pengguna jasa AUM dalam misi kemanusiaan persyarikatan serta keluarga alumni perguruan Muhammadiyah,” ujarnya pada seminar pra-Muktamar 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di gedung Balai Sidang Unismuh, seperti dikutip dari hidayatuna.com, Sabtu (7/3/2020).

Muhammadiyah, jelasnya, sejak dahulu sering melakukan dialog terbuka dan humanis terhadap lingkungan budaya sekitar dengan Gerakan filantropi. Gerakan ini melibatkan beragam orang dari beragam keyakinan menjadi energi finansial bagi pembentukan dan pengelolaan AUM sejak 1912.

BACA JUGA :  Seknas JOKOWI: Pemerintah Harus Pastikan Bantuan UMKM, Dibutuhkan Untuk Suplai Kebutuhan Warga Isoman

“Gerakan Muhammadiyah ini sejatinya telah mengubah budaya-budaya purifikasi menjadi budaya baru, budaya kerja, kolaborasi, dan filantropi,” kata Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Muhammadiyah dalam sejarahnya, sambung Munir, banyak virus budaya lokal dalam perkembangan persyarikatan, atas dasar budaya lokal diantaranya munculnya sekolah-sekolah Muhammadiyah, mendirikan klinik dan rumah sakit, mendirikan kepanduan hizbul wathan, penyelenggaraan ibadah kurban, penghimpunan infak, sedekah, dan zakat.

“Energi kedermawanan sosial tersebut dilembagakan dalam Gerakan Jamaah dakwah Jamaah. Warga persyarikatan berfungsi sebagai inti jamaah tanpa membawa nama organisasi namun mampu menyelesaikan problem sosial dan kesehatan,” tutup Pengamat Sosial Keagamaan itu. (AS/hdy/has)

Admin
Latest posts by Admin (see all)
BACA JUGA :  Pasien Positif Corona Bertambah 17, Total Jadi 134 Kasus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *