Harlah Pancasila, Rapidin Simbolon Minta Kader Jadi Tauladan Pengamalan Pancasila

Asaberita.com, Medan — DPD PDI Perjuangan Sumut laksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang pimpin langsung oleh Ketua DPD Drs Rapidin Simbolon sebagai Inspektur Upacara yang di ikuti oleh Pengurus DPD, Fraksi DPRD Sumut, Badan dan sayap partai tingkat DPD, di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Jalan Jamin Ginting Nomor 86 Medan, pada Kamis (1/6/2023).

Hadir dalam upacara ini Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Dr. Sutarto M.SI dan sejumlah Pengurus DPD diantaranya, Djumiran Abdi, Brilian Mocktar, Mangapul Purba, Dumanter Tampubolon, Ahmad Bima Nusa, Syarifah Khairiyah Alatas, Meinarty Bangun, dan Sarma Hutajulu. Turut hadir pula anggota Fraksi PDI Perjuangan Sumut, Rudy Hermanto, Artha Berlian Samosir, Teyza Cimira Tisya, dan Delpin Barus.

“Pancasila yang digali oleh Bung Karno, merupakan ideologi bangsa dan menjadi landasan hidup dalam berbangsa serta bernegara. Peringatan hari lahir Pancasila harus dimaknai dengan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ketua DPD dalam amanahnya.

Untuk itu, Rapidin menekankan kepada seluruh kader PDI Perjuangan Sumut untuk menjadi contoh dan teladan dilingkugan masing-masing dalam mengamalkan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

”Nilai-nilai Pancasila harus meresap ke dalam diri dan jiwa masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, dan saat ini kita membutuhkan masyarakat yang memiliki kesadaran penuh akan pentingnya melaksanakan Pancasila secara kosisten dalam kehidupan sehari-hari,” Imbuh mantan Bupati Samosir tersebut.

Terakhir, Rapidin Simbolon juga menekankan kepada kader untuk selalu menjaga negeri ini dari rongrongan kekuatan-kekuatan yang ingin menjatuhkan Pancasila dan mengganti dengan Ideologi lain.

“Konsensus bangsa ini telah bulat menyatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi tunggal di negeri ini dan itu berlaku sampai kapanpun. Maka menjaga kewibawaan Pancasila menjadi tanggung jawab kita bersama, jangan sampai Pancasila diganti dengan ideologi-ideologi yang tidak sejalan dengan konsensus pendiri bangsa ini, agar NKRI tetap tegak sampai kapanpun,” pungkasnya. (red/bs)