Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Tinjau STIT Darul Qur’an Deliserdang

STIT DIQU
Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Dr M Adib Abdushomad (tengah berkacamata -red) berfoto bersama pengurus Yayasan Islamic Center Jendral AH Nasution, pengelola dan dosen saat meninjau Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Qur’an Deliserdang, Sabtu (4/9).
STIT DIQU
Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Dr M Adib Abdushomad (tengah berkacamata -red) berfoto bersama pengurus Yayasan Islamic Center Jendral AH Nasution, pengelola dan dosen saat meninjau Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Qur’an Deliserdang, Sabtu (3/9).

Asaberita.com, Deliserdang – Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Dr M Adib Abdushomad M.Ed, Ph.D, meninjau Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Qur’an Deliserdang yang tengah berkembang dan akan segera bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Sains dan Teknologi Al Qur’an (INAISTIQA).

Kunjungan Gus Adib (panggilan akrab Dr M Adib Abdushomad -red) ke STIT Darul Qur’an yang berada dibawah naungan Yayasan Islamic Centre Jenderal Besar Haji Abdul Haris Nasution dan berlokasi di Jalan Pasar I Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam rangka pembinaan pada Sabtu (3/9).

Bacaan Lainnya

Kunjungan Gus Adib ke STIT Darul Qur’an (DAQU) disambut oleh Ketua Pengawas Yayasan Prof Dr Hasan Bakti Nasution MA, mewakili pendiri sekaligus Ketua Pembina Yayasan Dr H Amarullah Nasution MBA.

Hadir juga Ketua STIT DAQU Dr Iwan Nasution MA, Dr Salim Akhtar MPd (Wakil Ketua I STIT DAQU), Sofyan Sauri Lc MHI (Wakil Ketua II STIT DAQU) dan para dosen STIT DAQU.

Ketua STIT DAQU Dr Iwan Nasution MA menyampaikan, Ketua Yayasan Dr H Amarullah Nasution, sudah lama mengidamkan memiliki kampus Islam, sebab sejumlah kampus yang terlebih dahulu beliau dirikan di beberapa daerah, semuanya bernuansa umum.

Dengan niatan mencetak generasi cerdas, kreatif dan Islami, Dr Amarullah awalnya hanya mengelola Pesantren Tahfiz Al-Qur’an tingkat Tsanawiyah dan Aliyah dan sudah menamatkan tiga angkatan pada bulan Juli 2022.

BACA JUGA :  Wisuda Ke-80 UIN Sumut, 3.104 Lulusan Baru Dilantik

“STIT DAQU sendiri mulai beroperasi tahun 2020 yang merupakan kampus hasil alih kelola dari Yayasan INDAH Medan ke Yayasan Islamic Center H Abdul Haris Nasution,” ujar Dr Iwan yang merupakan calon Rektor INAISTIQA.

STIT DAQU

Sejak beroperasi, STIT DAQU telah mengelola 3 prodi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Seiring perkembangan yang telah terjadi, kampus inipun akan bertransformasi ke Institut Agama Islam Sains dan Teknologi Al Qur’an (INAISTIQA), yang pada tahap awal akan mengelola 3 Fakultas yakni Fakultas Ilmu Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Hukum serta Fakultas Ushuluddin, dengan sejumlah program studi (prodi) di masing-masing fakultas.

Sementara, Ketua Pengawas Yayasan Prof Dr Hasan Bakti Nasution MA, mewakili Ketua Yayasan Dr H Amarullah Nasution MBA mengatakan, Yayasan Islamic Centre memiliki lahan dan gedung sendiri yang megah, nyaman dan aman untuk kegiatan belajar mengajar.

STIT DIQU juga memiliki keunggulan dengan memberikan kesempatan pada karyawan/karyawati berkuliah dengan waktu perkuliahan yang tidak mengganggu kerja.

Untuk menunjang kegiatan proses belajar yang baik, STIT DIQU memiliki ruang kuliah yang dilengkapi media pembelajaran modern dan berteknologi seperti laptop LCD. Untuk laboratorium micro theacing dilengkapi peralatan dan media modern, termasuk perpustakaan dengan koleksi literatur lengkap, serta didukung tenaga pengajar profesional dan berpengalaman lulusan S2 dan S3 baik dari dalam maupun luar negeri.

BACA JUGA :  Porseni FIS Ditutup, Wakil Dekan Harapkan Pupuk Persaudaraan

Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Dr M Adib Abdushomad memuji perkembangan dan kemajuan yang sudah terjadi di STIT DIQU. Ia mengatakan melihat adanya keseriusan dari pihak yayasan dan pengelola STIT DIQU dalam memajukan dunia pendidikan dan kampus ini.

Gus Adib mengatakan, untuk bertransformasi ke institut pihak yayasan tidak perlu mengurus izin baru untuk pendirian Institut, tapi cukup dengan meneruskan perizinan yang telah dimiliki STIT ini.

“Sekolah tinggi ini akan bisa bertransformasi ke Institut bahkan Universitas jika dikelola dengan baik, mulai dari persoalan mahasiswa, dosen, kurikulum, dan yang terpenting adalah pelaporan operasional kegiatan kampus ke dalam Laporan PDDIKTI,” ujarnya.

Dan terkait rencana pengembangan STIT DIQU ke Institut Agama Islam Sains dan Teknologi Al-Qur’an, Gus Adib memberi contoh Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) di Wonosobo yang sudah terlebih dahulu mengembangkan dan memadukan Sains dan Al-Qur’an dalam dunia pendidikan, serta menyarankan pihak Yayasan Islamic Center dan pengelola STIT DIQU untuk melakukan study banding ke sana. (red/has)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *