Asaberita.com-Medan — Medan Millenial Voice atau suara kaum muda Medan yang merupakan gabungan dari sejumlah kelompok muda millenial mendeklarasikan dukungan pada Bobby Nasution pada Pilkada Kota Medan 2020.
Dukungan terhadap Bobby ditandai dengan pembacaan deklarasi dukungan yang dibacakan oleh presidium Medan Millenial Voice (MMC) yang diadakan di Sufi’s Coffe, Kompleks MMTC Blok A No.33, Jalan Pancing Medan, Sabtu (15/02/2020).
Hadir pada acara deklarasi itu Presidium MMC yakni Nurul Yakin Sitorus, Ronggur R Simorangkir, Sabaruddin Ahmad, Ilham Sani, Budi Setiawan, Muhqmmad Mas’ud Silalahi, Azlansyah Hasibuan dan Muhammad Akbar. Selain itu hadir juga pembina MMC Sugiat Santoso dan Alimnur Nasution, tokoh sufi TGB Syekh Dr Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk serta sejumlah tokoh organisasi kepemudaan dan mahasiswa.
Presidium sekaligus juru bicara MMC, Nurul Yakin Sitorus dikesempatan itu menyatakan, MMC memilih mendukung Bobby Nasution pada Pilkada Medan 2020 mendatang karena didasari petimbangan bahwa Bobby sebagai tokoh muda dianggap mampu menyelesaikan berbagai persolaan Kota Medan. Bobby juga diangap mampu menjadikan Kota Medan kota yang maju, toleran, ramah dan sejahteraan.
“Sebagai kaum millenial, kami melihat Bobby memiliki potensi, kemauan, kemampuan dan keseriusan untuk mewujudkan itu semua. Ditambah lagi dengan koneksinya yang demikian luas sehingga kita yakin ia dapat memajukan Kota Medan,” ujar Nurul.
Pembina MMC, Sugiat Santoso, dalam pidatonya pada kegiatan deklarasi itu menyatakan, bergabungnya sejumlah tokoh muda di MMC menjadi kekuatan untuk menciptakan pembaharuan Kota Medan ke depan.
Namun, ujar Sugiat, ada beberapa persoalan yang harus diwaspadai menjelang Pilkada Kota Medan dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi MMC. Persoalan itu seperti maraknya berita-berita bohong (hoax), politik uang dan berkembangnya politik identitas, di mana masyarakat dibenturkan dengan isu-isu suku, agama, ras dan golongan (SARA).
Padahal, jelas Sugiat, masalah politik identitas bukanlah persoalan Kota Medan. Sebab, masyarakat Kota Medan dikenal sangat beragam dan sangat toleran, sehingga sangat tidak pantas dibentur-benturkan dengan politik identitas yang selalu disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu.
“Problem utama Kota Medan itu sebenarnya bukanlah politik identitas melainkan adalah persoalan banjir, kemacetan, narkoba, masalah pengangguran dan masih kurangnya program-program yang berhubungan dengan ekonomi kreatif. Inilah isu yang harus disuarakan dan dicari solusinya,” ujar Sugiat.
Karenanya, lanjut Sugiat, MMC harus hadir menyuarakan problem utama Kota Medan ini serta mencarikan solusinya. Ini kemudian dijadikan masukan kepada Bobby Nasution sebagai calon Walikota Medan yang didukung MMC.
“Bila persoalan utama ini bisa diatasi dan diselesaikan oleh Bobby Nasution ketika memimpin Kota Medan nantinya, maka Medan akan tampil sebagai kota yang indah, nyaman, toleran, sejahtera dan elok. Dan ini akan menjadi catatan baik bagi masyarakat,” tegasnya sembari meminta presidium MMC untuk merangkul kelompok-kelompok millenial lainnya bergabung di MMC untuk mendukung, mengkampanyekan dan memenangkan Bobby Nasution pada Pilkada Medan mendatang.
MMC hadir ternyata juga hadir tidak sekadar untuk mendukung Bobby semata. Kelompok ini pun memiliki program kreatif untuk memancing kreatifitas kaum muda. Hal itu seperti diungkapkan Ilham Sani.
Menurutnya, MMC memiliki program yang kekinian yang akrab dengan keseharian anak-anak muda, di mana pihaknya telah merancang program seperti Festival Akuistik, Standup Komedi, Liga Futsal, Jalan Santai, Lomba Foto dan Diskusi Rutin.
Dan, program utama untuk mengkampanyekan Bobby Nasution adalah dengan menggelar kegiatan ngopi bareng bersama Bobby dan Kahiyang Ayu untuk memecahkan Rekor Muri dengan minum 10.000 cup kopi. (has)
- Ahmad Zarnawi Dilaporkan ke Bawaslu Padanglawas Terkait Surat Perjanjian dengan Masyarakat - Oktober 4, 2024
- Kejari Binjai Musnahkan Barang Bukti Kejahatan Pidana Umum dari 122 Perkara - Oktober 4, 2024
- Blok Sumut Ungkap SK Aulia Rahman Sebagai Pj. Walikota Medan Tidak Diteken Pejabat Kemendagri - Oktober 4, 2024