Scroll untuk baca artikel
#
Sumatera Utara

Sudah Berdamai, Orang Tua Korban Minta Hentikan Polemik Kasus Pelecehan Seksual Anaknya

×

Sudah Berdamai, Orang Tua Korban Minta Hentikan Polemik Kasus Pelecehan Seksual Anaknya

Sebarkan artikel ini
Damai
ilustrasi berdamai dengan berjabat tangan

 

Damai
ilustrasi berdamai dengan berjabat tangan

 

Asaberita.com, Simalungun – Indah Ayu Lestari Ginting, orang tua korban kasus pelecehan seksual terhadap anak pelajar sebuah SDN di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, meminta masyarakat menghentikan polemik kasus yang menimpa anaknya di publik, karena hal itu telah membuat keluarga dan anaknya semakin tertekan.

“Antara keluarga kami dengan pelaku sudah ada perdamaian. Pelaku juga sudah meminta maaf kepada kami dan kami memberinya maaf. Anak kami juga sudah membuat pengakuan kalau kesuciannya masih terjaga dan itu juga sesuai dengan pemeriksaan medis bahwa kehormatan anaknya masih suci,” kata Indah, yang dihubungi wartawan, Selasa (26/1).

Dikatakan Ayu, dirinya juga heran kenapa masalah ini masih terus dipolemikkan di masyarakat, padahal pihaknya dan pelaku sudah berdamai dan sudah tidak ada masalah sama sekali. Ia menduga ada pihak ketiga yang ingin memanfaatkan masalah ini untuk kepentingan pribadinya.

“Secara psikologis anak kami yang masih duduk di kelas 6 SD sangat tertekan karena masalah ini terus berkepanjangan, hingga untuk keluar rumah saja dia takut, padahal tak lama lagi ujian kelulusan akan dilangsungkan,” kata Ayu.

Untuk itulah, Ayu meminta agar polemik ini dihentikan demi kebaikan anak mereka, dan ia berharap masyarakat mendukung upaya perdamaian yang telah mereka lakukan.

BACA JUGA :  Kaban Kesra Madina Bagikan Piala Perlombaan HUT Madina Ke-25

Terpisah, pelaku berinisial AM yang dihubungi melalui telepon selularnya, juga menyatakan bahwa dirinya dan keluarga korban telah melakukan perdamaian dan sudah tidak ada persoalan lagi.

“Hubungan kami sangat baik setelah perdamaian yang sudah dilakukan. Jadi saya juga heran kenapa saat ini ada pihak ketiga yang masih meributkannya. Saya menduga ini karena ada pihak-pihak yang dendam kepada saya dan memanfaatkan persoalan ini untuk menekan keluarga saya, hingga kami pun mau diusir dari kampung ini,” kata AM.

Sebagai manusia, AM mengaku pernah khilaf, karena itulah ia melakukan perdamaian dan meminta maaf kepada keluarga korban, dan mereka memaafkannya. Karena kejadian sebenarnya tidak seperti yang diributkan di masyarakat, terbukti anak itu masih suci.

AM juga mengaku untuk kebaikan dan atas saran beberapa pihak, ia juga telah mengundurkan diri sebagai kepala sekolah di SDN yang sebelumnya ia jabat.

Disaat bersamaan, istri AM berinisial ER juga merasa heran atas berkembangnya isu-isu yang terlalu dilebih-lebihkan dan adanya oknum yang menghasut masyarakat agar polemik ini berkepanjangan, padahal sudah ada perdamaian.

BACA JUGA :  Visigo Academy Sumut Gelar Seminar "How To Be A Great Teacher" di Binjai

Sementara itu, Bonauli Rajagukguk SH, selaku tokoh masyarakat Simalungun, Ketua Karang Taruna dan DPRD Simalungun, mendukung perdamaian yang telah dilakukan kedua belah pihak. Ia juga meminta masyarakat untuk menghormati kesepakatan ini.

“Pelaku dengan korban sudah damai dan ternyata korban masih suci, untuk itu kita harus mendukung kesepakatan damai ini,” ujar Bona Uli, sekaligus mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya yang meminta polisi mengusut peristiwa ini, setelah mengetahui kondisi sebenarnya.

Bona Uli malah curiga, jika masih ada oknum-oknum yang meributkan persoalan ini, berarti ia tidak mendukung adanya perdamaian itu, dan dicurigai memiliki kepentingan lain dalam masalah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *