DELISERDANG – Menanggapi laporan mengenai pasien anak berusia lima tahun yang diduga mengalami gizi buruk dan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah H Amri Tambunan (RSUD HAT), Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis, dr. Erlinda Yani, MKM, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pasien tersebut tidak menderita gizi buruk maupun stunting.
“Berdasarkan keterangan dokter spesialis anak yang menangani, pasien tersebut tidak mengalami gizi buruk atau stunting. Anak tersebut dibawa ke rumah sakit dengan kondisi penurunan kesadaran dan kejang,” ujar Erlinda.
Ia menjelaskan bahwa pasien memiliki riwayat demam selama tiga hari serta mengalami sesak napas berat sehari sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis anak, pasien didiagnosis menderita Dengue Shock Syndrome (DSS), disertai Ensefalopati.
“Hasil laboratorium menunjukkan adanya Trombositopenia, yaitu penurunan jumlah trombosit, serta hasil tes Anti Dengue IgM yang positif,” lanjutnya.
Erlinda menambahkan, bahwa kondisi pasien yang mengalami shock syndrome akibat demam berdarah menjadi alasan utama penanganannya di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Ia menegaskan bahwa penyebab kematian pasien anak itu bukan disebabkan oleh gizi buruk atau stunting.
“Pasien sudah dalam kondisi kritis akibat shock syndrome ketika dirawat, sehingga perawatan intensif dilakukan. Tidak ada indikasi gizi buruk atau stunting pada pasien ini,” tutup Erlinda. (ABN/RZ)
- Libur Hari Besar Keagamaan, Kantah Toba Tetap Buka Layanan Terbatas – Desember 23, 2025
- ICMI Serahkan Bantuan Starlink untuk TNI dan Warga Terdampak Bencana di Bener Meriah – Desember 23, 2025
- Kantor Pertanahan Toba Lantik PPAT, Perkuat Integritas dan Kepastian Hukum Pertanahan – Desember 23, 2025











