Medan – Suasana penuh haru menyelimuti taman Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Muhammad Ildrem, Medan, saat keluarga pasien disabilitas mental datang membesuk kerabat mereka yang tengah menjalani pengobatan.
Tangis haru terlihat ketika keluarga dan kerabat mereka saling berpelukan, menumpahkan kerinduan yang terpendam selama beberapa minggu. Momen mengharukan itu tampak jelas, terutama ketika dua anak kecil, yang diketahui merupakan keponakan dari salah satu pasien, langsung menangis saat bertemu kembali dengan pamannya yang dirawat.
“Kami datang dari Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Sudah beberapa minggu kami tidak bertemu, makanya kami menangis. Kami sangat rindu,” ujar salah seorang anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca, Rabu (21/5/2025).
Ia juga menyampaikan harapannya agar keluarganya yang tengah dirawat bisa segera pulih dan pulang kembali berkumpul ke rumah dengan keluarga besar.
“Kami bersyukur karena RS Jiwa Prof. dr. M. Ildrem merawat keluarga kami dengan baik. Harapan kami, semoga abang kami segera pulih dan bisa berkumpul bersama lagi,” tambahnya.
Direktur RS Jiwa Prof. dr. M. Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM, yang kebetulan turut hadir di tengah-tengah keluarga pasien, tampak memberikan semangat kepada mereka. Ia mengingatkan pentingnya dukungan keluarga dalam proses pemulihan pasien.
“Peran keluarga sangat besar dalam penyembuhan. Semangat dan kasih sayang keluarga sangat dibutuhkan pasien. Setelah sembuh dan pulang nanti, jangan lupa kontrol obatnya dan terus beri motivasi agar kondisinya tetap stabil,” pesan Direktur RS Jiwa Prof dr M Ildrem itu.
Momen kunjungan ini menjadi bukti bahwa cinta dan dukungan keluarga adalah bagian penting dalam proses penyembuhan bagi para pasien disabilitas mental. Suasana penuh cinta dan harapan ini diharapkan menjadi dorongan positif, baik bagi pasien maupun keluarganya.