Universitarian

Baitul Arqam 2025: 4.215 Mahasiswa Baru UMSU Dibekali Pembentukan Karakter Islami dan Ideologi Muhammadiyah

×

Baitul Arqam 2025: 4.215 Mahasiswa Baru UMSU Dibekali Pembentukan Karakter Islami dan Ideologi Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Sebanyak 4.215 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengikuti kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) tahun akademik 2025–2026. Pembukaan resmi digelar pada Sabtu (11/10) di Auditorium UMSU, Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.

Pada kloter pertama, BAM diikuti oleh 400 mahasiswa baru. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan di luar kampus, kegiatan kali ini berlangsung selama dua hari penuh di lingkungan UMSU.

BAM merupakan agenda wajib bagi mahasiswa baru sebagai upaya pembentukan karakter, pendalaman ideologi Islam, serta penguatan nilai-nilai kemuhammadiyahan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMSU, Dr. H. Bahril Datuk, M.M. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa BAM bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bagian penting dari proses pengkaderan Muhammadiyah.

“Tujuan BAM ini untuk pembentukan karakter, pendalaman ideologi agama, disiplin, dan peningkatan pemahaman ibadah. Dari sisi persyarikatan Muhammadiyah, BAM adalah proses pengkaderan. Perlu disadari bahwa hari ini ananda melangkah pertama menjadi kader Muhammadiyah,” ujar Bahril.

BACA JUGA :  UINSU Wisuda 1.975 Lulusan, Rektor: Dunia Kerja Membutuhkan Skill-skill Baru

Ia menambahkan, BAM menjadi wadah bagi mahasiswa untuk membangun kebiasaan positif dan istiqamah dalam beribadah.

“Melalui BAM, mahasiswa diajarkan menjadi pribadi yang istiqamah dan memiliki habit baik dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMSU, Prof. Muhammad Arifin, M.Hum, dalam sambutannya menyoroti tantangan kemajuan teknologi informasi yang hanya mengembangkan sisi intelektual manusia.

“Revolusi teknologi informasi begitu dahsyat, namun hanya membina dari aspek intelektual. Aspek emosional dan spiritual tidak akan terbentuk oleh teknologi,” jelasnya.

Prof. Arifin menegaskan bahwa kesuksesan seseorang lebih banyak ditentukan oleh kekuatan spiritual dan emosional daripada kemampuan intelektual semata.

“Delapan puluh persen kesuksesan ditentukan oleh spiritual dan emosional. Karena itu, BAM menjadi penting untuk membentuk karakter yang tak bisa diajarkan oleh teknologi — seperti kejujuran, kepedulian, dan kehambaan kepada Allah,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa mengikuti BAM dengan sungguh-sungguh karena kegiatan ini merupakan pondasi awal pembentukan karakter islami yang menjadi ciri khas UMSU.

BACA JUGA :  BINUS @Medan Hadirkan Pengalaman Belajar Berkelas Dunia untuk Generasi Muda Sumatera

“Ikutilah BAM dengan maksimal. Dari sinilah nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan akan diperdalam melalui mata kuliah yang menjadi keunggulan UMSU,” pesannya.

Kegiatan BAM diharapkan mampu mencetak generasi muda unggul secara akademik, berakhlak mulia, dan berjiwa pejuang sesuai nilai-nilai Muhammadiyah.

Turut hadir dalam pembukaan, Ketua Badan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (BIM) UMSU Dr. Nur Rahmah Amini, M.Ag, para dekan dan wakil dekan se-UMSU, serta Kepala Biro Kemahasiswaan Dr. Radiman, SE., M.Si. (ABN/dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *