
Asaberita.com, Serdang Bedagai – Lestari Dadi, merupakan sebuah desa di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Desa yang kini dihuni 543 kepala keluarga ini, mayoritas penduduknya beragama Islam dan bersuku Jawa.
Desa Lestari Dadi cukup terkenal akan hasil pertaniannya, sebab mayoritas penduduk desa ini memang petani. Tanaman padi adalah tanaman utama di sini, selain itu, Lestari Dadi juga merupakan daerah penghasil buah semangka terbesar dan paling berkualitas di Kecamatan Pegajahan.
Dalam sejarahnya, pada awalnya tahun 1938, Desa Lestari Dadi masih merupakan perkebunan, yaitu gabungan dari perkebunan Melati dan daerah ini merupakan perkebunan tanaman tembakau. Belum ada penduduk yang bermukim di sini kala itu, sebelum kedatangan 7 kepala keluarga yang bekerja di perkebunan Lestari Dadi dan kemudian tinggal di sini. Mereka inilah yang kemudian menjadi sesepuh dan mendirikan kampung Lestari Dadi.
Pada tahun 1941, perkebunan dimekarkan dan terjadilah penggabungan antara Desa Lestari Dadi dengan Desa Gasby. Dimana, dalam musyawarah antara sesepuh desa, penduduk Desa Gasby akhirnya sepakat bergabung ke Desa Lestari Dadi, sehingga jumlah penduduk Lestari Dadi jadi bertambah dan desa inipun kemudian resmi menjadi desa yang memiliki tiga dusun yakni dusun I, II dan III.
Sejak tahun 2020 lalu, Desa Lestari Dadi yang jumlah penduduknya kini telah mencapai 1.673 jiwa, dipimpin oleh Muhammad Kasim selaku Kepala Desa.
Muhammad Kasim yang lahir tahun 1969 itu, penampilannya cukup sederhana, ia tak banyak bicara tapi banyak melakukan kerja-kerja nyata untuk kemakmuran desa, sehingga ia pun dianggap masyarakatnya sebagai kepala desa yang bijaksana.
Meski hanya tamatan SMA, tetapi pemikirannya seperti seorang sarjana dalam memajukan desa yang dipimpinnya dan mensejahterakan masyarakatnya.
Di desa ini, kini telah berdiri 3 rumah ibadah, berupa sebuah masjid dan 2 buah mushalla. Sekolah dasar, madrasah, fasilitas kesehatan masyarakat, fasilitas sanitasi masyarakat, infrastruktur jalan desa, semuanya telah terbangun.
Kehidupan masyarakat di desa ini juga dapat dikatakan sangat rukun, damai, tentram dan harmonis. Setiap permasalahan yang terjadi di desa, dapat cepat diselesaikan secara musyawarah mufakat, atas kebijaksanaan dari kepala desa setelah bermusyawarah dengan para pemuka agama dan pemuka adat desa.
Masyarakat kurang mampu di desa ini juga mendapatkan perhatian, mulai dari mendapatkan pengobatan gratis menggunakan Kartu BPJS Kesehatan gratis, Kartu Indonesia Sejahtera (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi anak-anak kurang mampu yang bersekolah serta BLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah.
Dan berkat usaha yang dilakukan kepala desa, pada tahun 2022 lalu desa ini mendapatkan bantuan renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) dari Kementerian Sosial RI.
“Ada 27 paket bantuan renovasi rumah tidak layak huni turun ke desa ini dari Kemensos, dan kemudian kami bagi ke 3 dusun yang ada, sehingga di masing-masing dusun ada 9 rumah warga yang sudah tidak layak huni kita renovasi,” kata Kades Muhammad Kasim saat berbincang dengan wartawan Asaberita, Rabu (1/3).
Selain itu, Desa Lestari Dadi juga mendapatkan bantuan Program JUT (Jalan Usaha Tani). Sepanjang 200 meter desa menuju ke sentra pertanian dibangun dari dana JUT dari Dinas Pertanian Provinsi Sumut.
Di tahun 2023 ini, desa ini juga mendapat bantuan Dana Aspirasi melalui BWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk pembangunan drainase di 3 titik sepanjang 600 meter. Dan untuk pemerataan pembangunan desa, program ini dibagi ke 3 dusun, sehingga setiap dusun mendapat bantuan pembangunan drainase sepanjang 200 meter.
“Pembangunan drainase ini kita dilaksanakan secara transparan. Kemarin memang sempat ada pihak yang mempermasalahkannya, tapi setelah dikonfirmasi ke Pendamping Desa, Ibu Rusmawati, tidak ada aturan yang dilanggar dan pembangunannya telah sesuai dengan UU Desa No.6,” jelas Kasim.

Secara terpisah, salah seorang tokoh agama di desa ini, Ustadz Sugeng Suhartono, juga memuji kepemimpinan Kades Muhammad Kasim yang menurutnya dekat dengan masyarakat.
“Sejak dipimpin Pak Kasim, kehidupan beragama di Desa Lestari Dadi sangat harmonis dan kondusif, masyarakat juga sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan beragama dan selalu mendapat dukungan dari aparatur desa,” ujarnya.
Hal yang hampir senada juga diungkapkan Suroto, tokoh masyarakat di Desa Lestari Dadi. Dikatakannya, kehidupan masyarakat di Desa Lestari Dadi terasa sangat tenang dan tentram. Kesejahteraan masyarakat desa saat ini juga sudah semakin membaik.
“Pak Kades Muhammad Kasim orangnya sangat koperatif. Ia selalu mendengarkan dan merespon masukan ataupun keluhan dari warganya. Beliau selalu transparan terhadap apapun program desa dan bantuan yang didapat dari pemerintah pusat, provinsi maupun dari kabupaten. Orangnya juga tidak bertele-tele terhadap administrasi warganya, tidak mau mempersulit dan selalu memberi kemudahan,” kata Suroto.
Baik Suroto maupun juga Ustadz Sugeng Suhartono sempat berucap, semoga berbagai gerakan dan kerja-kerja nyata yang dilakukan Pak Kades Muhammad Kasim dalam memajukan desa dan mensejahterakan warganya, menjadi amal jariah baginya dan mendapat kenangan indah dihati warganya. **
Laporan: Wahidin dan Ishak
- Rangkaian Peringatan HANI 2025, PKS Sumut Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba – Juli 2, 2025
- AMPU dan Praktisi Hukum Kecam Dugaan Korupsi Kepala Dinas PUPR Sumut, Dukung Komitmen Gubernur Bobby untuk Transparansi – Juli 2, 2025
- Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Wali Kota Binjai Apresiasi Dedikasi Polri – Juli 2, 2025