AS Laporkan Lebih dari 800 Kematian dalam 24 Jam Akibat Virus Corona

AS
Ilustrasi (AP/John Minchillo)
AS
Ilustrasi (AP/John Minchillo)

Asaberita.com – Washington DC – Untuk pertama kalinya, otoritas Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 800 kematian dalam sehari akibat virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Jumlah total kasus di AS kini melebihi 184 ribu kasus.

Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (1/4/2020), jumlah tersebut tercatat sebagai kematian tertinggi dalam sehari di wilayah AS. Nyaris separuh dari jumlah tersebut ada di negara bagian New York, yang kini menjadi pusat penyebaran virus Corona di wilayah AS.

Bacaan Lainnya

Wali Kota New York, Bill de Blasio, meminta pengerahan tambahan dari pemerintahan Presiden Donald Trump sambil menyatakan bahwa yang terburuk masih mungkin terjadi beberapa pekan lagi.

“Ini adalah titik saat kita harus bersiap untuk pekan depan ketika kita mengharapkan peningkatan besar dalam jumlah kasus. Apa yang saya minta sangat jelas, pekan lalu, yakni agar personel medis militer dikerahkan ke sini,” ucap de Blasio.

BACA JUGA :  Panik Corona Mulai Lumpuhkan Ekonomi Dunia

Diungkapkan de Blasio bahwa dirinya telah meminta Gedung Putih mengerahkan 1.000 perawat tambahan, 300 terapis pernapasan dan 150 dokter hingga 5 April nanti. De Blasio menyatakan belum ada jawaban dari Gedung Putih atas permintaannya itu.

Data terbaru CNN menyebut 811 kematian baru dilaporkan dalam satu hari. Total jumlah korban meninggal akibat virus Corona di AS saat ini mencapai 3.815 orang. Jumlah ini tercatat melebihi jumlah korban meninggal dalam tragedi 9/11 yang mencapai lebih dari 2.900 orang.

Sementara itu, jumlah total kasus virus Corona di AS kini mencapai 184.343 kasus. Jumlah tersebut tersebar di seluruh 50 negara bagian AS ditambah Washington DC dan sejumlah wilayah AS lainnya.

BACA JUGA :  Ancaman Nuklir !! Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktisnya ke Belarusia

Lebih dari 30 negara bagian di AS memerintahkan warganya untuk tetap di rumah demi menangkal penyebaran virus Corona. Langkah tegas semacam ini berdampak pada perekonomian dan menjadikan jutaan orang — untuk sementara — tidak mendapatkan upah.

Pakar medis Gedung Putih sebelumnya memprediksi bahwa sekitar 100 ribu hingga 200 ribu orang bisa meninggal akibat virus Corona di AS, meskipun langkah-langkah tegas telah diambil pemerintah federal maupun negara bagian. (rtr/cnn/dtc/asa)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *