
Oleh : Hikmatiar Harahap*
“Kita semua terlahir untuk saling bekerjasama. Melawan satu sama lain adalah hal yang bertentangan dengan alam”. [Marcus Aurelius]
Tentu, politik merupakan sarana paling mulia untuk menghendaki terwujudnya kesejahteraan serta kedamaian manusia. Sangat kecil kemungkinan, terwujudnya kesejahteran dan kedamaian tanpa melalui mekanisme politik.
Politik sudah lama dikenal dalam perjalanan manusia, pencapaian serta perubahan demi perubahan terjadi setiap waktu, namun yang berbeda adalah bentuk, cara dalam mengekspresikan wajah politik. Sangat menarik tentunya, agar dalam setiap kesempatan untuk membumikan, nilai dan makna sesungguhnya dari politik agar tidak menjadi bias dan liar. Dan, sungguh sangat mencekam kalau seandainya pemaknaannya sesuai dengan selera dan keinginan.
Dalam Islam dikenal siyasah yang bermakna mengatur siasat untuk mencapai tujuan. Dari maknanya sendiri, sesungguhnya telah menginformasikan bahwa sebuah gagasan harus dilibatkan, agar tujuan itu dapat dicapai. Endingnya memang kemampuan dalam mengkonsep gagasan tersebut, dan setelahnya mempraktikkan dalam sikap dan keputusan yang diambil.
Gagasan politik beradab ternyata sebuah bingkai yang menghiasi perjuangan untuk mewujudkan hajat kehidupan. Menghias diri merupakan sebuah kebutuhan atau dalam maqsid syariah dikenal dengan tahsiniyyat berupa suatu langkah untuk mencapai yang terbaik.
Al-hasil politik tidak hanya berbicara tentang menang, dengan konsep menghias maka ada nilai kekinian yang ingin diraih secara bersama. Sebetulnya, ide kekiniaan itu yang tidak sanggup untuk membaca dan memulainya.
Politik tanpa sebuah gagasan maka telah tertinggal beberapa langkah, sedang ia akan terus maju dan berputar, bayangkan untuk menghampirinya mustahil apalagi untuk mendahuluinya. Dengan demikian harus lebih maju, duduk memandang semua persoalan, mengedepankan kepentingan bersama untuk menjawab ketersediaan kebutuhan generasi yang akan datang.
Tentunya, sangat mudah untuk melakukan itu, sebab semua unsur telah terhubung dengan kemajuan dunia yang semakin moderen dan canggih.
Gagasan harus tercipta diawal dan itu sangat penting, kenapa agar tumbuh ruang gerak yang lebih luas, atau ibarat mobil sebelum dijalankan mesti harus dipanaskan mesinnya terlebih dahulu. Bahkan yang terpenting dari sebuah gagasan mampu mengondisikan ide alternatif, dalam politik, hal ini masih sangat minim ditemukan sebagai budaya dalam kehidupan perpolitikan. Ibarat terjebak dijalanan, tentu jalan alternatif adalah tawaran yang harus dilalui.
Untuk itu, menghadirkan gagasan merupakan budaya dan sesuatu yang sangat baik dalam warna demokrasi di Indonesia. Semoga tidak dicederai dengan bumbu-bumbu kehausan segelintir pihak, modal utamanya mampu menempatkan persamaan pandangan untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Kualitas politik bangsa ini akan lebih bermarwah dan berwarna, sebab yang menjadi perseteruan itu bukan bicara kepentingan pribadi, melainkan perang gagasan demi gagasan untuk negara. Dalam hal ini gagasan dalam berpolitik akan tercipta dengan kekuatan, antaranya:
Pertama, menciptakan keberanian. Kemampuan untuk berkata yang benar merupakan sikap yang harus dipegang kuat-kuat. Situasi politik terkadang lembut dan kadang juga keras, dalam situasi ini keberanian betul-betul akan diuji dengan sendirinya. Keberanian dalam menyampaikan gagasan sangat menentukan. Ujian itu kadangkala bisa menghampiri dalam situasi seperti ini. Keterlibatan diri yang telah diwarnai dengan ketakutan dalam berbagai keputusan akan menghantarkan kegelapan, sehingga untuk dapat mencerminkan kebajikan agak lebih sulit, padahal dalam sikap keberanian merupakan sebuah lentera yang menerangi harapan.
Kedua, dapat menentukan sikap. Pribadi yang kuat mampu mengambil sikap dengan arif dan bijaksana. Gagasan-gagasan yang diuraikan dengan cerdas dan mengena semata-mata pandangan mata bathin yang mengarah dari hati dan pikiran yang soleh dan cerah.
Tentunya, menentukan sikap akan terlahir dari kemahiran dalam memilih dan memilah jalan politik. Dalam hal ini, pertimbangan yang matang akan segala resiko yang dihadapi merupakan modal utama, dan sikap tergesa-gesa, buru-buru atau ragu-ragu sangat tidak memberikan jalan yang terbaik. Atau lebih baik diam seribu bahasa dari pada aktif dalam panggung belakang.
Siyasah al-‘afkar merupakan sebuah keharusan kalau ingin lebih maju dan unggul dalam perkembangan dunia saat ini. Sebab, tujuan dari politik yang diinginkan saat ini adalah politik beradab. Memang, harus kita akui bersama berada pada politik tentu ingin menang, unggul dan meraih yang terbaik. Dalam mencapai itu, harus tetap berada dalam koridor yang sesungguhnya. Nilai kebersamaan, kemanusiaan, kebangsaan yang paling utama serta harus terhindar dari hantaman agar tidak menimbulkan gejolak dan serpihan yang tiba-tiba dapat memperlambat laju nilai dan gagasan tersebut.
Apalagi dibumbuhi dengan politik identitas akan menambah sekaligus memperpanjang dinamika yang tidak berkesudahan, apalagi dicampur dengan sikap merasa paling benar, paling Ok, sok tahu dan paling dahsyat dan hebat. Malah menguras energi kebersamaan, pikiran dan kekuatan-kekuatan lainnya sedangkan tidak memberikan efek apapun. Pemborosan yang sia-sia tak bermanfaat bagi siapapun namun harus dipandang dari kacamata kejernihan berfikir.
Oleh karena itu sudah seharusnya gagasan politik beradab menjadi konsumsi sehari-hari agar setiap orang suka dan terjun bahkan betah berada dalam politik. Untuk itu, beberapa ciri umum dari gagasan politik beradab, antara lain:
Pertama, ikut bersaing dengan terdidik. Dalam iklim demokrasi semua pribadi memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dan kreativitas. Dalam sebuah kompetisi modal keterdidikan merupakan suatu yang mesti ada. Politik dijalankan tanpa nilai keterdidikan akan besar kemungkinan muncul kecurangan, ketidakadilan sehingga membuat orang bertanya terus-menerus dan mencari dimana kebaikan itu berada.
Kedua, mengedepankan gagasan alternatif. Sebuah keputusan yang tidak bersifat monoton, biasa-biasa, atau tak ada perkembangan dari dulu sampai sekarang membuat orang malas untuk terlibat. Pentingnya politik yang beradab yaitu mampu mewujudkan kebutuhan yang akan dinikmati manusia baik sekarang dan masa depan.
Ketiga, ruang gerak lebih bebas dan luas. Bebas dan luas memberikan makna bahwa siapa pun akan merasa terlibat aktif. Bahwa gagasan itu bersifat dinamis dan selalu menuruti apa yang menjadi keinginan bersama.
Keempat, memberikan ketauladanan dalam sikap. Menghadirkan pribadi menjadi tauladan semua orang merupakan keharmonisan dalam mengelola kepentingan manusia. Ketauladan ini merupakan magnet dan harus disadari bahwa bangunan politik sekarang ini lebih cenderung krisis ketauladanan.
Kelima, sikap terbuka untuk dikoreksi atau dikritik. Merupakan cara untuk menyempurnakan setiap kebijakan-kebijakan. Oleh karena itu siap dikritik sesuatu yang harus dipelihara dan penjagaannya adalah gagasan kebijaksanaan yang memukau dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, gagasan politik beradab merupakan keharusan dan setiap pribadi mempunyai kepentingan agar warisan itu tetap hadir dalam panggung, wajah demokrasi Indonesia.