Asaberita.com – Medan – Seekor gajah betina bernama Neneng (55), yang selama ini menjadi salah satu penghuni Medan Zoo tewas, Sabtu (25/1/2020). Neneng sempat mengalami sakit sejak Selasa (21/1/2020).
Upaya penanganan sudah dilakukan dengan memberikan infus larutan glukosa dan ringer lactat. Total 57 botol infus dimasukan ke tubuh gajah betina dengan berat 3 ton tersebut. Tindakan yang dilakukan ini sebagai observasi awal dari tim medis hewan di Medan Zoo.
Menurut drh Sucitrawan selaku tim medis di Medan Zoo, dugaan sementara penyeban kematian gajah betina ini karena faktor usia. Biasanya usia seeokor gajah mencapai 60 tahun.
Untuk mengetahui lebih lengkap penyebab kematian, tim medis bersama BKSDA sedang melakukan outopsi. Hasil aoutopsi dibawa ke laboratorium untuk di cek.
“Neneng menjadi penghuni Medan Zoo sudah 20 tahun. Saat pindah dari kebun binatang lama ke Simalingkar B ini tidak ada masalah dengan kesehatannya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dirinya terus memantau perkembangannya sejak 2008 lalu. “Kalaupun sakit hanya sakit diare biasa. Pertama kali diketahui meninggal sekira Pukul 10.30 Wib. Tubuhnya tergeletal di semak Medan Zoo. Tim kami sedang mencari tahu penyebab kematiannya,” ujarnya.
Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution yang hadir di Medan Zoo mengungkapkan, Pemko Medan turut berduka atas matinya Neneng. Upaya penyembuhan telah dilakukan sejak Rabu lalu. Akhyar sempat berdiskusi dengan tim medis dan BKSDA atas kejadian ini.
Akhyar juga memerintahkan Plt Kadis Pekerjaan Umum Kota Medan, Zulfansyah untuk menurunkan alat berat mini guna membantu proses pemakamannya.
“Tempat pemakamannya di sekitar lokasi perawatannya atau tempat outopsi saja. Sehingga tidak jauh mengangkatnnya. Tempatnya juga sudah cukup,” jelasnya.
Plt Walikota Medan Akhyar Nasution meminta hasil lab dan outopsinya dilaporkan kepadanya dan BKSDA.** (msj)