Scroll untuk baca artikel
#
Nasional

Grafik Pencitraan Cak Imin Patut Diperhitungkan

×

Grafik Pencitraan Cak Imin Patut Diperhitungkan

Sebarkan artikel ini
Anang Anas Azhar

MEDAN – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr Anang Anas Azhar MA menilai, grafik pencitraan politik yang dilakukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang “naik daun” dan patut diperhitungkan, pasca Presiden Joko Widodo mengajak Cak Imin menghadiri peresmian kereta api cepat Bandara Soekarno-Hatta.

“Kehadiran Cak Imin ketika ikut peresmian kereta api itu, merupakan sinyal positif yang bagus. Pencitraan politik yang dibangun Cak Imim membuktikan, bahwa Cak Imin patut diperhitungkan menjadi cawapresnya Jokowi pada pilpres 2019,” kata Anang Anas Azhar kepada wartawan di Medan, Rabu (3/1/18).

Kehadiran Cak Imin di acara itu menurut Anang, menampilkan banyak makna yang terserlubung terutama dalam pendekatan komunikasi politik. Secara tersirat, Anang menjelaskan Cak Imin di mata Joko Widodo bersih dan ingin merangkul Cak Imin.

“Ini test politik saja saya kira, kenapa saat dalam bus Cak Imin berdampingan langsung. Dalam pendekatan semiotika politik, Jokowi itu ingin didampingi Cak Imin. Nah, presiden melakukan tes di publik untuk melihart apa reaksi publik,” kata Anang.

BACA JUGA :  Bedah Buku 'Mata Air Indonesia Maju', Cak Imin Diharapkan Memandu Gagasan Kerakyatan

Pengajar pascasarjana UINSU dan UMSU ini menegaskan, pengaruh figur publik tidak terlepas dari kepiawaian aktor politik dalam menampilkan citra diri. Citra diri yang ditampilkan Cak Imin sesungguhnya ingin melihat reaksi publik saja. Sebab, citra politik yang baik lambat laun akan mempengaruhi pandangan publik untuk pemilihan umum nanti.

“Citra politik mampu mempengaruhi pandangan politik seseorang, karena pencitraan bertujuan untuk membentuk opini publik, sehingga masyarakat memandang positif partai atau politisi yang sedang mengikuti kontestasi politik. Nah, saya melihat Cak imin sudah masuk dalam ranah pencitraan politik yang baik. Meski publik meresponnya sangat bervariasi,” kata Anang.

Anang berpendapat, jika respon publik terhadap Cak Imin kuat, sangat dimungkinkan Jokowi akan meminta Cak Imin mendampingi. Meski pilpres masih lama, namun citra politik untuk membangun opini publik dibutuhkan guna menjaga kestabilitan politik hingga elektabilitas Cak Imin terdongkrak secara bertahap.

BACA JUGA :  BNPT dan KPTIK Kembali Sukses Gelar Kompetisi Jurnalis Kebangsaan di UAJY

Bahkan Anang menyarankan agar Cak Imin terus meningkat popularitasnya, Ketua Umum DPP PKB ini harus turun ke daerah. Ia turun guna meningkatkan popuplaritasnya dan tingkat elektabilitasnnya juga secara bertahap akan naik. (msj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *