Asaberita.com, Medan – Sejak sebelum Pilpres hingga jelang pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, serangan elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di pusat maupun di daerah tidak berhenti, bahkan semakin massif menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.
Menurut mantan aktivis 98′ Muhammad Ikhyar Velayati, strategi dan taktik politik yang digunakan PDIP ini terbukti gagal dalam meraih simpati masyarakat dalam Pilpres dan Pileg 2024 lalu.
Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) ini mengibaratkan strategi konfrontatif yang dijalankan PDIP terhadap Jokowi dan keluarganya itu ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.
“Strategi elit PDIP menyerang Jokowi, Gibran dan saat ini Bobby dan Kaesang dengan tujuan meraih simpati massa pemilih justru kontraproduktif, ibarat pepatah Melayu ‘menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri’,” kata Ikhyar di Medan, Rabu (5/6/2024).
Ikhyar menggambarkan perolehan suara capres Ganjar-Mahfud yang menempati posisi buncit dalam Pilpres 2024 adalah cermin hukuman dari masyarakat.
“Kenapa elektabilitas Capres Ganjar-Mahfud justru anjlok ketika PDIP menyerang Jokowi secara massif, karena PDIP melawan arus maestrem, saat itu justru tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi mencapai angka 76,6 persen, mereka inilah yang kemudian berbalik mendukung Prabowo dan menghukum capres PDIP dengan 16 persen suara,” jelas Ikhyar.
Ikhyar menambahkan, hukuman yang sama juga akan diberikan masyarakat Sumut terhadap Cakada dari PDIP karena menyerang Bobby Nasution secara vulgar, di saat prestasi Bobby membangun Kota Medan yang tanpa henti di rasakan dan di lihat langsung oleh masyarakat Sumatera Utara,” ungkap Ikhyar.
Sebelumnya diberitakan di sejumlah media, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diduga menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan Bendahara Umum Relawan Projo, Panel Barus yang memberikan sinyal dorongan agar Jokowi menjadi pemimpin parpol yang sudah eksis.
” Jadi pemimpin itu lahir, termasuk yang memimpin partai, bukan dari suatu upaya untuk memperpanjang kekuasaan, tetapi lahir dari rahimnya kaderisasi partai,” kata Hasto saat ditemui di Taman Perenungan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2024).
Kritikan dan sindiran PDIP bukan hanya di tujukan kepada Presiden Jokowi tetapi juga kepada keluarga besarnya, termasuk Bobby Nasution yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024.
Menantu Presiden Jokowi tersebut berencana akan membangun komunikasi dan mendaftar ke PDIP Sumut tetapi di cibir oleh politisi PDIP Chico Hakim.
“Jadi pada prinsipnya sah-sah saja yang bersangkutan menyampaikan hal tersebut,” ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Pilkada 2024 PDI Perjuangan, Chico Hakim, kepada wartawan, Selasa (4/6/2024).
“Namun tentu harus diingat memang kalau yang bersangkutan ada rekam jejak yang kurang begitu baik dengan partai kami yaitu partai yang mengusungnya maju sebagai Wali Kota Medan,” sambungnya. (red/asa)