Scroll untuk baca artikel
#
Nasional

Jokowi Curiga: 30 Tahun RI Tak Bangun Kilang Minyak, Ada Apa?

×

Jokowi Curiga: 30 Tahun RI Tak Bangun Kilang Minyak, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Foto: CNBC Indonesia

Asaberita.com-Jakarta – Selama 3 dekade lebih, Indonesia tidak berhasil membangun kilang minyak baru. Ada apa? Pertanyaan mencurigakan ini dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di awal Desember 2019 ini, Jokowi sudah dua kali mengungkapkan kekesalannya soal kilang minyak yang tak kunjung dibangun.

Maklum, pada janji kampanye-nya pada 2014 dulu, kilang minyak memang menjadi salah satu target Jokowi. Tujuannya, untuk menekan impor minyak sehingga neraca perdagangan bisa ditekan. Masalah neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) menjadi sorotan Jokowi.

Di awal Desember ini, Jokowi sempat mengungkapkan kecurigaannya soal kilang minyak yang tidak dibangun-bangun.

Masalah kita bertahun-tahun itu adalah masalah defisit perdagangan yang tidak selesai-selesai. Karena apa? Kita tahu, yang namanya impor minyak, impor gas kita gede banget. Padahal harusnya sumur-sumur minyak kita produksinya ditingkatkan, kalau kurang baru impor. Bukan bergantung pada impor dan produksi minyak kita turun terus, tidak rampung-rampung. Lalu berkaitan dengan substitusi impor, kalau kita bisa produksi dalam negeri kenapa harus impor,” ujar Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu, berkaitan dengan CAD dan kilang minyak.

BACA JUGA :  Pemprov dan Pertamina Respons Kelangkaan Gas 3 Kg di Sumut

Contohnya kilang minyak tadi, lanjut Jokowi, kenapa sudah 30 tahun lebih kita tidak membangun satu kilang pun. “Kilang ada turunannya, seperti petrokimia, masak kita masih impor. Ini tidak dikerjakan, ini ada apa? Ini gede banget, kalau kita selesaikan kilang, impor petrokimia bisa kita turunkan”.

“Lalu berkaitan B20, B30 dan seterusnya. Kalau ini kita konsisten banyak manfaatnya, harga CPO kita naik, dan impor kita turun karena ada barang subtitusinya,” tegasnya.

Untuk memperbaiki kinerja Pertamina, Jokowi pun telah menunjuk Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Jokowi mengungkapkan soal perlunya segera dibangun kilang minyak baru di dalam negeri.

BACA JUGA :  Tolak Kenaikan BBM, FPDI-P DPRD Sumut Minta Gubernur Cabut Pergubsu No 1 Tahun 2021

Sepertinya, Ahok ditunjuk untuk bisa menyelesaikan masalah di sektor migas, seperti pembangunan kilang, menekan impor, yang ujungnya membuat mereka-mereka yang disebut ‘mafia migas’ gigit jari. (cnbc/has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *