Kain Ulos Artisan Torang Sitorus Diapresiasi Rahudman Harahap

Rahudman
Mantan Walikota Medan H Rahudman Harahap dan istri Hj Rita Wizni Rahudman, berfose di atas Catwalk usai mengikuti fashion show dan launching buku "The Batak Ulos' karya artisan Torang Sitorus di Class Club Mutiara Garden, Senin malam (21/3).
Rahudman
Mantan Walikota Medan H Rahudman Harahap dan istri Hj Rita Wizni Rahudman, berfose di atas Catwalk usai mengikuti fashion show dan launching buku “The Batak Ulos’ karya artisan Torang Sitorus di Class Club Mutiara Garden, Senin malam (21/3).

Asaberita.com, Medan – Ulos merupakan salah satu wastra Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Kain bercorak yang dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin itu terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang bernilai komersil.

Secara harfiah, ulos memiliki arti selimut yang menghangatkan badan. Warna merah, hitam, dan putih dengan anyaman benang berwarna emas dan perak mendominasi, menjadi ciri khasnya kebanyakan ulos dari tanah Batak.

Bacaan Lainnya

Bagi masyarakat Batak, kain ulos kerap digunakan saat menghadiri pesta-pesta adat. Dan kebanyakan kain ulos itu terlihat kaku dan kasar karena terbuat dari kain sintetis.

Namun, seiring perkembangan zaman, produksi kain ulos juga terus berkembang dan bisa menjadi salah satu trend mode fashion yang baru.

Seperti kain Tumtuman produksi artisan Torang Sitorus yang menghasilkan ulos yang lembut dan ringan. Dengan menggunakan benang dari katun silk Jepang, produksi ulos dari pria kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara itu memiliki kekhasan dan keistimewaan tersendiri.

Agar kain ulos produksinya semakin dikenal masyarakat hingga tingkat nasional dan internasional, Torang Sitorus pun getol mengikuti berbagai ajang pameran seperti yang telah pernah dilakukannya di event Adiwastra Nusantara pada Maret 2020 lalu.

BACA JUGA :  Mantan Menko Ekuin Rizal Ramli Silaturrahmi ke Kediaman Rahudman Harahap

Dan sebagai persiapan mengikuti pameran wastra Indonesia di Adiwastra Nusantara 2022 yang tak lama lagi akan digelar di Jakarta, Torang Sitorus pun menggelar fashion show untuk memperkenalkan produk-produk terbarunya sekaligus me-launching buku ‘The Batak Ulos’ pada Senin malam (21/3/2022), di Class Club Mutiara Garden Medan.

Dalam memamerkan produk kain ulos terbarunya yang dirancang sejumlah desainer, selain menampilkan kualitas bahan yang halus dan lembut, Torang Sitorus juga menggunakan pewarnaan alam seperti indigo, kayu mahoni dan berbagai tanaman yang ada di sekeliling Toba pada produknya. Pemilihan warna pastel, merah, gold, kuning kunyit dan hitam masih mendominasi koleksinya.

Rahudman
Sejumlah model memperagakan busana yang dipadukan dengan fashion ulos karya Torang Sitorus di atas catwalk.

Sejumlah model pun secara bergantian naik ke catwalk memperagakan model-model terbaru fashion ulos dari perajin Torang Sitorus dan mendapat sambutan meriah dari sekitar seratusan lebih tamu undangan yang memadati ruangan yang disedikan di bawah catwalk di Mutiara Garden.

Tidak hanya memamerkan kain ulos, Torang juga me-launching buku yang ditulisnya berjudul ‘The Batak Ulos’. Buku ini membahas semua jenis ulos dari setiap daerah di Sumatera Utara.

Rahudman Apresiasi Karya Torang Sitorus

Tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga mantan Walikota Medan H Rahudman Harahap yang hadir sebagai tamu undangan pada acara itu bersama istri Hj Rita Wizni Rahudman, mengaku kagum dengan produk-produk ulos Torang Sitorus.

BACA JUGA :  Malam Mingguan dengan Warga di Perumnas Mandala, Rahudman: Kalian Ngak Usah Ragu 

“Kita sangat mengapresiasi karya-karya Torang Sitorus menjadikan ulos sebagai kain adat masyarakat Batak menjadi fashion yang begitu apik dan istimewa, mengikuti perkembangan mode fashion terkini,” ujar Rahudman.

Apa yang dilakukan Torang Sitorus ini, sebut Rahudman, merupakan bentuk pelestarian budaya adat Batak yang perlu diapresiasi tinggi karena mengandung nilai-nilai luhur yang tinggi.

Apalagi dengan upaya Torang yang ingin menjadikan ulos sebagai fashion yang bisa dipakai semua kalangan, tidak lagi hanya terbatas dipakai masyarakat Batak untuk menghadiri pesta-pesta adat semata, merupakan suatu terobosan yang perlu mendapat dukungan semua pihak.

“Sama halnya dengan batik yang melambangkan adat budaya Jawa yang kini sudah me-nasional dan sudah menjadi pakaian sehari-hari masyarakat Indonesia, ulos juga harus dapat menjadi pakaian keseharian masyarakat Indonesia, sehingga para perajin ulos di Sumatera Utara bisa berkembang,” tutupnya. (red/hs)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *