Asaberita.com – Medan – Kampus IV UINSU berlokasi di Jalan Lapangan Golf, Desa Tuntungan II, Kecamatan PancurBatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Indonesia, Kamis (25/02/2021) siang resmi beroperasi. Peresmian kampus megah bertaraf inernasional yang dibangun di masa Rektor UINSU Prof Dr Saidurrahman MAg itu, diresmikan Sekjen Kemenag RI Prof Dr Nizar Ali MAg dan Gubsu Edy Rahmayadi.
Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap MA dalam sambutannya menegaskan, kampus bertarap internasional itu dapat menampung sekitar 15.000 mahasiswa yang berasal dari empat fakultas masing-masing Saintek, FEBI, FIS dan FKM.
Dia menyebutkan dari 30.000-an mahasiswa UINSU dan 700-an tenaga pendidik di UINSU itu akan lahir alumni berpredikat ulul albab. Kampus ini merupakan kampus kebanggaan UINSU sepanjang sejarah dan memiliki fasilitas standart internasional.
Syahrin mengakui bahwa pendirian empat fakultas baru tersebut secara tidak langsung menjadikan kampus UINSU sekuler. Sekularisasi akan muncul, tetapi di tangan UINSU melalui paragdigma wahdatul ulum akan menjadikan alumninya ulul albab, karena doktrin yang diajarkan islamic sain lebih mengedepankan ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Rektor juga sangat mengapresiasi pembangunan Masjid Al Musannif di Kampus IV UINSU Tuntungan itu. Dia meminta secara khusus kepada H Anif masjid yang dibangun bernama Al Musannif, dan pembangunan masjidnya tidak kalah megahnya dengan bangunan kampus yang sudah selesai dibangun.
Sementara, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FIS UINSU Dr Muhammad Alfikri MSi mengatakan, kampus UINSU Tuntungan merupakan kampus unggulan bertaraf internasional merupakan bantuan dana Islamic Development Bank (IDB).
Dia mengatakan, kampus tersebut punya daya tarik tersendiri bagi kalangan mahasiswa, karena memiliki fasilitas yang lengkap seperti ruangan belajar yang nyaman, perpustakaan digital, ruang ibadah di setiap fakultas, aula, meeting room, ruang dosen, dilengkapi internet (Wifi), kantin dan fasilitas lainnya.
“Ini merupakan pilihan tepat bagi mahasiswa dan calon mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus UINSU yang tergolong modern tersebut,” ucap Alfikri.
Pembangunan Kampus IV UINSU itu berasal dari anggaran IsDB bernilai ratusan miliar rupiah. Dibangun dalam waktu hampir dua tahun di lahan 8,6 hektare dari lahan 18 hektare yang ada.
Sekedar diketahui, bahwa lahan kampus UINSU di Tuntungan itu sudah ada sejak 30 tahun lalu. Kepemilikan lahan UINSU 18 hektare lebih itu, sebelumnya terlantar begitu saja selama puluhan tahun.
Namun, perencanaan pembangunan baru dimulai di masa Rektor Prof Dr Nur Ahmad Fadhil MA, dan direalisasikan pembangunannya sampai selesai pada masa Rektor Prof Dr Saidurrahman MAg. Peresmian kampus IV UINSU tersebut baru terlaksana pada masa periode Rektor Prof Dr Syahrin Harahap MA. ** msj