Komplek Citraland Helvetia dan The Jewel Garden Sampali, Dua Perumahan Mewah yang Dibangun di atas Tanah Negara

Pembangunan kompleks elit
Sejumlah pekerja dan alat berat terlihat sedang bekerja di lokasi pembangunan Kompleks The Jewel Garden di Jalan Metorologi, Desa Sampali.

Asaberita.com, Medan – Komplek Citraland di Helvetia dan Komplek The Jewel Garden di Jalan Meterologi Sampali, Kabupaten Deliserdang, merupakan dua perumahan mewah yang dibangun di atas tanah negara.

Kedua kompleks perumahan mewah dengan nilai jual perunitnya mencapai miliaran rupiah itu, bisa dibangun di tanah negara, di lahan eks PTPN II Persero, sebab kabarnya HGU PTPN II di lahan itu kini telah dirubah menjadi Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).

Informasi yang berhasil diperoleh, PTPN II mendirikan anak usaha bernama PT Nusa Dua Propertindo dengan akta pendirian Notaris Githa Nadya Maridim SH, No. 682 tanggal 30 Oktober 2014. Dan oleh PTPN II kemudian menyerahkan tanah seluas 7,15 hektare bekas gudang asap di Helvetia secara inbreng ke PT Nusa Dua Propertindo.

Namun, informasi lain menyebut, pelaksanaan penyerahan lahan secara inbreng belum terjadi, PT Nusa Dua Propertindo sudah membuat perjanjian Joint Operasi (JO) dengan PT Ciputra dan PT Karya Panca Sakti Nugraha, meski IMB belum ada dan ijin lokasi belum dikeluarkan Bupati Deliserdang, karena saat itu peralihan status lahan dari HGU ke HGB belum terjadi.

Namun terlepas dari masalah itu, data yang diperoleh dari laman promo properti, manajemen Komplek Citraland Helvetia membangun 232 unit Ruko dan Villa di lahan eks HGU PTPN II itu.

nst
BACA JUGA :  KPK Kaji Legal Standing Alih Fungsi Gudang Asap PTPN II Jadi Kompleks Citraland Helvetia

Harga yang dipatok untuk properti di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang itu cukup fantastis, yakni berkisar Rp 3,2 miliar per unitnya.

Sementara, Komplek The Jewel Garden di Jalan Meteorologi Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, depelover komplek elit itu dalam laman promonya berencana membangun 463 unit properti di lahan seluas 10,7 hektar eks HGU PTPN II Persero. Harga jualnya, mulai Rp 1,4 miliar perunitnya dengan dijanjikan Sertifikat Hak Milik (SHM) bagi konsumen yang membelinya.

Di lokasi ini, pihak depelover berencana membangun Row komplek rumah 9 meter, club house 2 tingkat, outdoor theater, swimming pool ( dewasa dan anak), Outdoor gym, yoga lawn, taman dan penghijauan, jogging track diatas lahan sepanjang 3 hektar, serta area parkir dan basket ball.

Tanggapan PTPN II 

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait pembangunan 2 komplek elit di lahan eks HGU PTPN II Persero, Direktur PTPN II Irwan Perangin-angin enggan berkomentar. Dia meminta wartawan menghubungi Humas perusahaan plat merah itu.

Sementara Humas PTPN II Persero Rahmat Kurniawan mengaku, 7 hektar lahan HGU PTPN II di Desa Helvetia eks Gudang Asap telah menjadi Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 1095 Tahun 2022.

Komplek Citraland Helvetia juga telah mengantongi 14 Persetujuan Bangunan Gedung dari Dinas Perizinan Kabupaten Deliserdang. “Izin Bang,,, untuk PBG nya sudah keluar dengan 14 PBG Bang. Dengan HGB nomor 1905 tahun 2022 Bang,” jawabnya via Whats App, Selasa (14/3/2023) lalu.

BACA JUGA :  Orang Tua Mahasiswa UINSU Ditemui dan Diintimidasi, WR III: Itu Perintah Rektor

Ditanya, nilai pemasukan modal dengan lahan ke anak perusahaan PTPN II Persero yakni PT Nusa Dua Propertindo atas puluhan hektar lahan di Desa Helvetia dan Desa Sampali, Rahmat Kurniawan tak menjawab.

Dia hanya menjelaskan, Joint Operasional (JO) pembangunan perumahan di Desa Sampali tahap pertama seluas 35 hektar dikerjasamakan dengan PT Ciputra.

“Untuk yang dijalan Meterologi kita juga kerjasama dengan Ciputra Bang. Ya Bang. Itu anak perusahaan PTPN 2 Bang. Untuk Sampali tahap Pertama ± 35 hektar Bang,” jawabnya tanpa menjelaskan tanggal JO antara PT Nusa Dua Propertindo dengan PT Ciputra di pembangunan Komplek The Jewel Garden Desa Sampali. (red/bs)

 133 total views,  1 views today

Komentar Anda

Leave a Reply

Your email address will not be published.