MEDAN – Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara menegaskan, dalam upaya mewujudkan amanah Muktamar Muhammadiyah Tahun 2027 di Medan, dakwah struktural Muhammadiyah di Sumatera Utara diperlukan ada lompatan jauh, hingga menjangkau kecamatan dan desa/kelurahan di Sumatera Utara.
“Jujur kita menyampaikan, upaya memperluas dakwah struktural masih menemui tantangan besar. Target berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) pafda level 70 persen kecamatan dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di 40 persen desa/kelurahan, belum sepenuhnya tercapai. Ini kendala kita,” kata Ketua LPCRPM PWM Sumatera Utara Dr Anang Anas Azhar MA didampingi Sekretaris LPCRPM Sumut Partaonan Harahap ST MT dalam siaran persnya, Senin (04/08/2025), di Medan.
Anang menyebutkan, Sumatera Utara saat ini terdiri dari 455 kecamatan, 5.417 desa, dan 693 kelurahan. Berdasarkan data terakhir, jumlah PCM baru mencapai 169, sedangkan PRM berada di angka 719 ranting. Jika disesuaikan dengan target nasional, maka Sumatera Utara idealnya memiliki 318 PCM dan 2.166 PRM. Ini artinya, lanjut Anang, Sumatera Utara masih kekurangan 149 PCM dan 1.447 PRM untuk menyentuh batas minimal yang ditetapkan dalam amanah Muktamar.
Kondisi ini menurut dia, mengindikasikan bahwa dakwah Muhammadiyah di Sumatera Utara masih perlu dorongan ekstra untuk bergerak dari pusat ke akar rumput. Dengan total 27 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang tersebar di 19 kabupaten dan 8 kota, akselerasi pertumbuhan struktur organisasi di tingkat kecamatan dan desa menjadi langkah strategis yang harus diambil.
LPCRPM PWM Sumatera Utara menyampaikan sebagian besar cabang dan ranting masih mengalami stagnan kaderisasi, kurangnya SDM pelopor, dan belum terbangunnya sinergi antara PCM/PRM dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) setempat. Di sisi lain, ada juga wilayah potensial yang belum digarap karena keterbatasan peta dakwah berbasis data.
LPCRPM menyebutkan, salah satu solusi kongkret yang ditawarkan adalah program SICARA (Sistem Informasi Cabang dan Ranting), bertujuan untuk memetakan kondisi real-time PCM dan PRM di Sumut. Selain itu, LPCRPM juga mendorong kolaborasi lintas majelis dan lembaga dalam merintis cabang baru, termasuk pengaktifan kembali PRM yang tidak aktif, serta pelibatan generasi muda dalam penguatan ranting berbasis masjid, sekolah, dan komunitas lokal.
“Jika Muhammadiyah ingin tampil sebagai kekuatan transformasi umat, maka struktur organisasinya harus hidup di setiap lini. PCM dan PRM bukan sekadar nomenklatur administratif, melainkan simpul dakwah dan penggerak perubahan sosial di akar rumput,” katanya.
LPCRPM Sumatera Utara pun telah melakukan safari dakwah struktural ke 27 PDM selama Juli–Agustus 2025, sebagai bagian dari konsolidasi dakwah nasional. Turba ini menggunakan dana pribadi para pengurus sebagai bentuk keteladanan dan komitmen untuk mewujudkan amanah Muktamar.
Anang mengatakan, melihat masih jauhnya capaian PCM dan PRM dari target nasional, sudah saatnya Sumatera Utara melakukan lompatan besar dalam pembangunan struktur dakwah. Sinergi, data, semangat kaderisasi, dan keberanian ekspansi menjadi kunci untuk menjawab tantangan zaman dan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.** MSJ
- LPCRPM PWM Sumut : Dakwah Struktural Muhammadiyah Perlu Lompatan Jauh – Agustus 4, 2025
- Haji Diurus ASN Non-Muslim, Akademisi UINSU Dukung BP Haji – Juli 22, 2025
- LPCRPM Muhammadiyah Sumut Sosialisasi Regional Meeting di PDM Binjai – Juli 20, 2025