MEDAN – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di Provinsi Sumatera Utara tahun ini tidak sekadar seremonial. Melalui pidato Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang dibacakan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, ditekankan bahwa makna kebangkitan harus berpihak dan berkelanjutan, terutama dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam upacara yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (20/5), Effendy Pohan mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan semangat perjuangan 117 tahun lalu yang dimulai oleh Budi Utomo. Ia menyebut bahwa perjuangan hari ini adalah memastikan kehidupan rakyat yang layak—mulai dari akses pangan bergizi, layanan kesehatan, hingga penguatan sumber daya manusia.
“Kami percaya, kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana. Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang, dan hati yang lapang,” sebut Effendy membacakan pidato menteri.
Beberapa capaian awal pemerintah turut disampaikan dalam momentum tersebut. Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau lebih dari 3,5 juta anak. Pemeriksaan kesehatan gratis dinikmati oleh lebih dari 777.000 warga. Sementara itu, di sektor ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency ditujukan untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih strategis.
Pemerintah juga mempercepat pembangunan pusat-pusat pelatihan vokasi, termasuk AI Centre of Excellence di Papua. Di ranah digital, perlindungan terhadap anak terus diperkuat melalui Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS).
Upacara yang mengangkat tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak dan Berkelanjutan” itu turut dihadiri para asisten dan staf ahli gubernur, pimpinan OPD, serta ASN di lingkungan Pemprov Sumut.
“Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” tutupnya. (ABN)