Oleh : Rahmi Puspa Sari Tanjung
Saat ini kita sedang dihadapkan masa wabah virus corona yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Virus corona atau Severe acute respiratory syndromecoronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan, penyakit karena infeksi. Virus ini disebut Covid-19. Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. Penularan virus ini memang sangat cepat menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Dampak Covid-19 ini membawa perubahan besar bagi kehidupan kita. Selama pandemic semua diwajibkan melakukan Work From Home (WFH) dan kegiatan yang bersifat mengumpulkan masa dilarang. Akibatnya tempat-tempat umum seperti sekolah, pasar, mall tutup, bahkan tempat ibadah pun harus ditutup. Mau tidak mau kita harus di rumah aja.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan di antaranya, pada sektor pendidikan, di tengah wabah pandemic corona ini, pemerintah sudah menetapkan kegiatan belajar siswa dari rumah masing-masing. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Didease (Covid-19). Surat edaran ini berisikan kebijakan Mendikbud atas peniadaan Ujian Nasional untuk tahun 2020 dan melakukan proses belajar mengajar di rumah melalui dalam jaringan (daring)/jarak jauh.
Kemendikbud juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Surat Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam masa darurat Covid-19. Dalam surat edaran ini terdapat poin-poin pedoman pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat Covid-19, yaitu bagaimana metode pelaksanaan BDR, peran dinas pendidikan, peran kepala satuan pendidikan, peran pendidik, peran peserta didik, dan peran orang tua.
Pemerintah pun sudah memberlakukan program kegiatan yang saat ini sudah ditayangkan di salah satu televisi nasional sejak tanggal 13 April 2020 dengan materi pembelajaran untuk jenjang usia dini sampai jenjang menengah. Kegiatan belajar tersebut akan dipantau oleh guru melalui aplikasi online. Focus pembelajara televisi ini adalah meningkatkan literasi dan penumbuhan karakter peserta didik.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kepribadian anak. Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga disebut usia emas (Golden Age).
Pendidikan anak usia dini yaitu pendidikan yang ditempuh sebelum masuk sekolah dasar. Sekolah PAUD juga disebut sekolah bermain, strategi pembelajaran yang baik adalah dengan pembelajaran yang menitik beratkan pada bermain yang menyenangkan sehingga anak tidak terbebani. Melalui bermain juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Lantas bagaimana meningkatkan perkembangan anak dimasa COVID-19 ini ?
Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu Pertama, guru melakukan pembelajaran melalui video yang diunggah melalui aplikasi youtube maupun aplikasi lainnya. Metode ini dilakukan dengan guru mengajar dan memberikan instruksi didalam video, lalu anak dapat melihatnya, ini hampir sama dilakukan seperti belajar mengajar biasanya, yaitu terdapat salam pembukaan, bernyanyi bersama dan mengikuti pembelajaran seperti biasanya hanya saja hal yang membedakan yaitu anak menonton guru mengajar melalui video tersebut lalu anak dapat melakukan instruksi- instruksi yang diberikan guru melalui video tersebut. Metode inilah yang saat ini dilakukan oleh kebanyakan guru-guru pendidikan anak usia dini.
Kedua, pembelajaran dirumah bersama orang tua, inilah kesempatan bagi orang tua untuk dapat meningkatkan karakter putra putrinya, karena untuk meningkatkan aspek perkembangan anak tidak hanya memalui pembelajaran disekolah saja. Mendampingi anak belajar dirumah selama pandemic Covid -19 seperti sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, begitu juga untuk siswa yang harus mengubah pola belajar dari sekolah untuk mendapatkan ide belajar dirumah yang efektif.
Aktivitas yang dapat dilakukan dirumah yaitu seperti bermain bersama, belajar menulis, membaca dan mewarnai. Tidak hanya kegiatan akademik saja yang dpaat dilakukan, pekerjaan rumah tangga juga dapat dilakukan bersama dengan anak, mislanya bersih-bersih, mencuci, memasak, dan lainnya. Sesuatu yang menghawatirkan saat ini adalah jauhnya keterlibatan anak dalam kegiatan rumah tangga. Hal ini terjadi karena tugas kerumahtanggaan dikerjakan oleh asisten rumah tangga sehingga anak-anak tidak pernah mengalaminya. Padahal, kegiatan rumah tangga sangat diperlukan untuk mengasuh dan mendidik anak usia dini.
Kondisi pandemic ini memang sangat berat untuk semua orang, terlebih bagi orang tua karena beban dan tanggung jawabnya bertambah dengan harus mendampingi anak-anaknya untuk belajar dirumah. Bahkan ada juga sebagian orang tua yang masih belum mengerti bagaimana cara belajar online. Untuk itu orang tua juga harus memahami kondisi saat ini, orang tua harus membuka diri dan menambah wawasan dan semangat untuk belajar mendampingi anak dalam belajar dirumah. Sudah saatnya orang tua menyadari bahwa pembelajaran anak saat ini menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya.
Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak akibat adanya pandemic Covid-19 ini, namun di balik itu semua pasti ada hikmahnya, yaitu siswa, guru, dan bahkan orang tua dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran. Sebab, di era ini kemajuan teknologi semakin canggih. Hikmah lainnya yaitu penggunaan media seperti handphone dan gadget oleh anak digunakan untuk kebutuhan belajar dan diawasi oleh orang tua. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi anak dalam memanfaatkan teknologi untuk hal yang bermanfaat. Oleh sebab itu orang tua dapat memonitoring dan mengetahui perkembangan belajar anak secara langsung. ** msj
** Penulis adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini FITK UINSU, peserta KKN-DR & KKN-KS Tahun 2020 **