
Asaberita.com, Medan – Proses pemilihan calon Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kini sedang berjalan, dan saat ini memasuki tahap verifikasi kelengkapan berkas pencalonan, dan tak lama lagi para calon Rektor UINSU akan ditetapkan untuk mengikuti proses lebih lanjut.
Berdasar informasi yang diperoleh dari Pansel Penjaringan Rektor UINSU periode 2023-2027, yang diketuai Prof Dr Sukiman M.Si, ada 15 guru besar baik dari lingkungan UINSU maupun dari luar UINSU telah mendaftar sebagai bakal calon Rektor UINSU, hingga penutupan pendaftaran pada Selasa (31/1) sore lalu.
Banyaknya guru besar yang mendaftar, menunjukkan antusias yang tinggi untuk memperebutkan tiket jabatan Rektor UIN Sumatera Utara. Dibanding dengan pemilihan-pemilihan Rektor sebelumnya, pemilihan calon Rektor UINSU tahun ini lebih tinggi suhu politiknya, dengan banyaknya jumlah pendaftar itu.
Wakil Ketua PWNU Sumut yang juga Ketua DPD PWRI Sumut Dr Drs Masdar Limbong, SE, M.Pd, memberikan komentar tentang pemilihan calon Rektor UINSU ini.
Kepada wartawan, Kamis (2/2), di Medan, Dr Masdar Limbong mengatakan, melihat tingginya antusias para kandidat yang telah mendaftar, sebagai indikasi positif untuk kebaikan dan kemajuan UINSU kedepannya.
“Melihat banyaknya guru besar yang mendaftar sebagai kandidat calon Rektor UINSU, ini menunjukkan tingginya motivasi dan rasa kepedulian para guru besar UINSU untuk membawa Universitas Islam Negeri ini menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih berkualitas ke depannya,” ujarnya.
Masdar Limbong yang juga merupakan alumni S1 dan S3 UINSU ini mengatakan, pemilihan calon Rektor UINSU tahun ini akan menjadi catatan sejarah bagi UINSU, karena dalam perjalannya baru kali ini yang terbanyak kandidat mendaftar.
Sebagai alumni, lanjut Masdar, tentu ia menginginkan agar pemilihan rektor tahun ini sebagai momentum untuk kebangkitan dan kemajuan UINSU menjadi Universitas terdepan di Indonesia dan mampu bersaing di tingkat internasional.
“Jika dilihat dari potensi sarana dan prasarananya, UINSU saat ini sudah sangat baik, demikian juga SDM yang dimiliki dan jumlah mahasiswa yang saat ini sudah mencapai 35.000 mahasiswa lebih. Ini semua merupakan potensi dan peluang bagi UINSU untuk menjadi yang terbaik di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan pemimpin, seorang rektor yang handal, yang mampu memaksimalkan seluruh potensi yang ada untuk kebangkitan dan kemajuan UINSU,” papar Dr Masdar Limbong.
Beberapa tahun belakangan ini, lanjut Masdar, yang menjadi persoalan sangat krusial di UINSU adalah masalah kepemimpinan.
“Bila kita melihat rektor sebelumnya, tidak berjalan mulus dalam memimpin UINSU, banyak persoalan yang menerpa sehingga tidak maksimal dalam memimpin UINSU. Jangankan untuk menjadikan UINSU menjadi Universitas terdepan di Indonesia, akibat banyaknya persoalan malah munculnya isu dan opini yang negatif dari dari masyarakat, dan itu berdampak kurang baik terhadap kemajuan UINSU,” ungkap Masdar.
Karenanya, imbuhnya, para alumni, seluruh civitas akademika UINSU dan masyarakat Sumut pada umumnya, tentu sangat berharap pemilihan Rektor UINSU priode 2023 – 2027, yang keputusan akhirnya berada di tangan Menteri Agama RI, bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar handal dan mampu membawa kebangkitan dan kemajuan UINSU. (red/bs)