Berita

Muhammadiyah Salurkan 30 Ton Beras Bantuan UEA untuk Korban Banjir di Sumut dan Aceh

×

Muhammadiyah Salurkan 30 Ton Beras Bantuan UEA untuk Korban Banjir di Sumut dan Aceh

Sebarkan artikel ini
Bantuan beras sebanyak 30 ton yang berasal dari NGO Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir ekologis di Sumatera Utara dan Aceh melai Muhammadiyah.

MEDAN – Bantuan beras sebanyak 30 ton yang berasal dari NGO Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab (UEA) didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir ekologis di Sumatera Utara dan Aceh. Bantuan yang dipercayakan penyalurannya kepada Muhammadiyah, diserahkan MDMC Pusat kepada Sekretaris Muhammadiyah Sumut Irwan Syahputra dan Ketua PW Muhammadiyah Aceh Abdul Malik Musa.

Penyerahan bantuan 30 ton beras dan pemberangkatan bantuan tujuh truk logistik untuk Tapsel, Tapteng dan Sibolga berlangsung, Senin (22/12) pagi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jl SM Raja 136 Medan.

Bantuan 30 ton beras dari UEA itu didistribusikan melalui Muhammadiyah Sumatera Utara sebanyak 25 ton dan melalui Muhammadiyah Aceh sebanyak 5 ton.

Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasinya melalui Muhammadiyah. Dijelaskan, Muhammadiyah di Sumatera Utara melakukan upaya tanggap bencana melalui tiga pase, pertama tranggap darurat yang berlangsung sejak 27 Nopember 2025 hingga 5 Januari 2026 mendatang. Kemudian akan diikuti dengan program transisi darurat ke pemulihan yang akan berlangsung sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2026 dan ketiga program rehabilitasi dan rekonstruksi pada Februari sampai 2026 mendatang.

Hasyimsyah menjelaskan pelaksanaan tanggap darurat bencana dilakukan Muhammadiyah melalui One More One Respon, artinya semua aktifitas tanggap darurat dilakukan melalui satu pintu kebijakan dan itu dilakukan lewat MDMC ( Muhammadiyah Disaster Manager Center) LRB ( Lembaga Relisiliansi Bencana).

Sementara Ketua MDMC Pusat Budi Setiawan menegaskan sikap dan pola kerja yang dilakukan Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana. ” Korban bencana bukan menjadi objek, tapi menjadi bagian bersama untuk bangkit,” kata Budi Setiawan.

BACA JUGA :  Kejari Medan Gelar 20 kegiatan JMS di Ratusan Sekolah Selama Tujuh Bulan Terakhir

Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto, bahwa sejak tanggap bencana dilakukan, MDMC bersama semua komponen Muhammadiyah di tiga provinsi (Aceh, Sumut dan Sumbar) telah hadir di 20 Kabupaten dan Kota dengan membuka 24 pos pelayanan. Kata Hendrayanto, ada sebanyak 14.318 jiwa korban yang ditangani. Untuk itu MDMC menurunkan 655 relawan yang berasal dari relawan lokal ditambah relawan yang didatangkan dari beberapa regional di Jawa.

Indrayanto mengatakan, MDMC dalam pengelolaan tanggap bencana memberikan layanan berupa layanan kesehatan, penyediaan air bersih, logistik makanan, psikososial, pendidikan darurat sampai huniar darurat. ” Dalam pelayanan kesehatan, Muhammadiyah menghadirkan tena medis dari 14 rumah sakit Muhammadiyah dari seluruh Indonesia melalui 42 tim Emergency Medical Team (EMT) yang beroperasi diberbagai terdampak,” jelas Hendrayanto.

Indrayanto juga menjelaskan, bersamaan penyerahan bantuan beras juga diberangkatkan bantuan LazisMU berupa paket Family Kids yang diperuntukkan bagi pelajar-pelajar yang terdampak di beberap kawasan.

Aceh Butuh Bantuan Lebih Banyak
Ketua PW Muhammadiyah Aceh Abdul Malik Musa yang hadir di Medan terkait penerimaan secara simbolis bantuan beras sebanyak 5 ton dari NGO UEA itu, mengatakan bahwa bencana yang terjadi adalah : tsunami darat, tsunami yang datang dari gunung. Berbeda dengan tsunami laut, tsunami darat daya hancurnya lebih dahsyat dan luas.

BACA JUGA :  Relawan Prabowo Bantah Tudingan Mantan Sekretaris Wantim Golkar Sumut

Abdul Malik Musa menyampaikan apresiasi kepada PP Muhammadiyah yang telah membagi 5 ton beras untuk Aceh dan terima kasih kepada Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberi bantuan tanggapm darurat untuk Aceh Tamiang. ” Sehungguhnya, kondisi Aceh masih sangat parah,” kata Malik Musa, menyebut dia kabupaten yakni Bener Meriah dan Aceh Tengah yang masih sangat terisolasi. Aceh masih membutuhkan banyak bantuan, khususnya membuka isolasi Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Pelepasan Tujuh Truk Bantuan
Pelepasan tujuh truk bantuan Muhammadiyah untuk kawasan Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Sibolga berlangsung di dekan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera. Pelepasan dilakukan oleh Sekretaris PWM Sumut Irwan Syahputra, Ketua PWA Sumut, Dr. Nur Rahmah Amini MAg dan Ketua PWM Aceh Abdul Malik Musa.

Tujuh truk bantuan selain berisi beras yang berasal dari NGO Bulan Sabit Merah UEA, juga berisi 400 paket familiy Kids yang berasal dari LazisMu Sumatera Utara. (ABN/dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *