Scroll untuk baca artikel
#
Uncategorized

Nama Lain Bulan Rajab dalam Kitab Durratun Nasihin

×

Nama Lain Bulan Rajab dalam Kitab Durratun Nasihin

Sebarkan artikel ini

ASABERITA.COM – Kata “Rajab” terdapat tiga buah huruf. Ra’ menunjukkan rahmat Allah, Jim menunjukkan jaram (dosa) hamba dan Ba’menunjukkan barakah Allah Swt. Seakan-akan Allah Swt berfirman: “Hai hamba-Ku, Aku jadikan dosa dan kesalahanmu berada di antara rahmat dan kebajikan-Ku. Maka tidak ada lagi dosa atau kesalahan bagimu, berkat kehormatan bulan Rajab. (Majalisul Anwar)

Disebut Rajab, karena bangsa Arab telah memuliakannya dan mengagungkan bulan tersebut. Bukti bahwa orang Arab memuliakannya adalah bahwa para juru kunci Ka’bah selalu membuka pintu Ka’bah selama pada bulan Rajab. Sedang dalam bulan-bulan yang lain, mereka hanya membukanya pada hari Senin dan Kamis. Mereka berkata: “Bulan ini adalah bulan Allah, rumah ini juga rumah Allah dan hamba adalah juga hamba Allah. Karena itu, janganlah menghalangi hamba Allah masuk rumah Allah dan bulan Allah.” (Al a’riyyah)

BACA JUGA :  MURSYID SANG PENCERAH DAN PEMANDU SPIRITUAL UMAT

Ada yang menerangkan, setelah bulan Rajab berlalu, dia naik ke langit. Allah Swt berfirman: “Hai bulan-Ku, apakah mereka mencintaimu dan mengagungkanmu?” Bulan Rajab diam dan tidak berkata sepatah kata pun, sehingga ditanya sampai dua kali, dan ke tiga kali. Kemudian dia menjawab “Ya Tuhanku, Engkau Tuhan yang menutup cela. Engkau perintahkan makhluk-Mu agar menyembunyikan cela cela orang lain. Rasul-Mu memberikan nama kepadaku ‘Asham (yang tuli), karena aku hanya mendengar taat mereka dan tidak mendengar maksiat mereka.” Karena itu, bulan Rajab disebut Al-Asham. Kemudian Allah Swt berfirman “Engkau adalah bulan-Ku yang cacat lagi tuli, sedang hamba-hamba-Ku pun cacat. Aku menerima mereka dalam keadaan cacat karena kehormatanmu, sebagaimana Aku menerimamu walaupun engkau cacat. Aku mengampuni mereka walaupun dengan sekali penyesalan di dalammu dan Aku tidak mencatat perbuatan maksiat mereka di dalammu. (Al-A’rojiyyah).

BACA JUGA :  Kisah Hasan Bin Ali, Cucu Nabi Yang Dicintai Sahabat

Diterangkan pula, bulan Rajab dinamakan Asham, karena para malaikat pencatat amal yang mulia selalu menulis kebaikan maupun kejahatan di dalam semua bulan, tetapi dalam bulan Rajab ini mereka hanya menulis kebaikan dan tidak menulis kejahatan, karena tidak pernah mendengar kejahatan di dalam bulan ini yang dapat ditulis.

*Terjemah Durrotun Nasihin hlm 149.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *