Asaberita.com – Medan – Hasil Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumatera Utara yang berlangsung di JW Marriot Hotel Medan, Senin (24/02/2020), menetapkan M Yasir Ridho Loebis dinilai tidak bertahan lama.
“Yasir Ridho Loebis tidak bertahan lama, sebab proses Musda dan sosok yang terpilih bertolak belakang dengan keinginan DPP Partai Golkar,” kata pengamat Politik Muhammad Ikhyar Velayati Harahap, di Medan, Senin (24/02/2020).
Dia mengatakan, ketua terpilih hasil Musda DPD Golkar Sumut periode 2020-2025 tidak akan bertahan lama. Banyak proses musda yang dilanggar, mulai proses penjaringan sampai keinginan DPP yang tidak sesuai dengan keinginan DPD Golkar Sumut.
Ikhyar yang juga dikenal sebagai Koordinator Forum Aktivis 98 Sumut itu menjeaskan DPP Partai Golkar berniat menunda Musda Golkar agar hasilnya lebih berkualitas. Tapi nyatanya, Musda Golkar seakan dipaksakan untuk kepentingan kelompok tertentu.
“Informasi yang diperoleh, penjadwalan pelaksanaan Musda DPD Golkar Sumut dianggap DPP Golkar terburu- buru berdampak pada hasil kualitas musda yang tidak diharapkan, sehingga ada keputusan DPP untuk menunda musda dengan persiapan yang lebih matang,” kata Ikhyar.
Keanehan lain disebutkan Ikhyar, Musda Golkar Sumut tidak lazim dibuka Plt Ketua, bukan petinggi DPP Partai Golkar. Jadi, lanjutnya, hasilnya juga tidak sesuai target sesuai keinginan DPP.
“Tanda- tanda DPP Golkar tidak merestui Musda yang dipercepat itu terlihat dari polemik utusan DPP yang membuka seremonial Musda Golkar Sumut merupakan lumbung suara Golkar dari masa ke masa, adalah sesuatu yang tidak lazim jika Musda dibuka Plt Ketua Golkar Sumut, bukan oleh Ketum, Sekjend atau petinggi DPP Golkar. Jadi, ini aneh,” katanya.
Ikhyar menambahkan skenario DPP Golkar pada Musda Golkar Sumut tahun 2020 untuk menetapkan Musa Rajekshah menjadi ketua Golkar Sumut untuk merebut dan mengembalikan kejayaan Golkar seperti pada era sebelum reformasi.
“Sebenarnya DPP Golkar telah merancang skenario besar untuk memenangkan Pilkada serentak 2020 dan pileg 2024 analisa DPP menganggap bahwa sosok Ijeck atau Wagubsu mampu merealisasikan harapan dari DPP, karena Ijeck dianggap mempunyai jaringan akar rumput yang luas di Sumatera Utara, punya citra dan branding yang bagus di kalangan milenial, dekat dan di terima semua suku, etnik dan agama di Sumatera Utara serta cukup dekat dengan ulama dan tokoh masyarakat yang ada di Sumatera Utara. Tak kalah penting, posisi Ijeck sebagai wakil gubernur menjadi strategis untuk bisa membesarkan dan mengembalikan kejayaan Golkar,” katanya.
Dia mengatakan, keputusan diskresi yang berkaitan dengan masa pendaftaran Bakal Calon Ketua diperpanjang serta kelengkapan administrasi Ijeck dipenuhi merupakan sinyal dan tanda tanda arah dukungan DPP Golkar.
“Diskresi ini juga yang membuat Tim pemenangan Yasir Ridho Loebis mempercepat pelaksanaan Musda Golkar Sumut, tetapi hal ini akan mengakibatkan blunder dan perpecahan Golkar Sumut,” katanya.
Ikhyar berharap DPP Golkar bijak menyikapi Musda tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan stabilitas politik dan kondusivitas Sumatera Utara. Solusi yang di ambil harus bisa menjaga marwah DPP Golkar, sekaligus nama baik Ketua Golkar terpilih.
“Caranya adalah DPP Golkar membuat Musda Golkar Sumut kembali yang sesuai dengan AD/RT tetapi difasilitasi ketua dan pengurus terpilih hasil Musda 2020, inilah win win solusi yang harus di tempuh DPP Golkar,” katanya. ** msj