Scroll untuk baca artikel
#
Nasional

Polemik Pernyataan Prof Yudian, Pancasila dan Agama Tak Terpisahkan

×

Polemik Pernyataan Prof Yudian, Pancasila dan Agama Tak Terpisahkan

Sebarkan artikel ini

Sosiolog UINSU Dr Ansari Yamamah MA

Asaberita.com – Medan – Sosiolog Universitas Islam Negeri Sumater Utara (UINSU) Medan Dr Ansari Yamamah MA menegaskan, pancasila dan agama ibarat dua sisi mata uang. Satu sisi pancasila itu lahir dari pergolakan sejarah dan batin bangsa yang berasal dari kesucian nilai dan norma. Di sisi lain, agama datang untuk memperkuat sekaligus melegitimasi nilai dan norma yang telah ada dan berkembang.

“Jadi, yang dimaksud Ketua BPIP Prof Yudian bukan agama secara institusi, sebab tidak ada satupun agama yang bertentangan dengan ajaran nilai luhur dan norma yang tumbuh di tengah- tengah masyarakat dalam berbagai dimensi sosial,” kata Ansari Yamamah kepada Asaberita.co, di kampus UINSU Medan, Kamis (20/02/2020).

Dikatakan, nilai luhur dan norma muncul dan dapat juga direkayasa oleh masyarakat, karena pada hakikatnya masyarakat itu ada manusia. Artinya masyarakat tidak hanya suka pada nilai dan norma, tetapi masyarakat akan merekayasa nilai dan norma bagi keteraturan kehidupan mereka.

BACA JUGA :  Wapres Ma'ruf Minta Dana Desa Diefektifkan Tekan Stunting-Kemiskinan

“Artinya, nilai dan norma di masyarakat tidak pernah bertentangan dengan agama, demikian juga sebaliknya. Bagi kita Indonesia yang memiliki nilai dan norma tersebut telah terangkum dalam pancasila,” katanya.

Ansari yamamah menyebutkan, agama memberikan sentuhan ketuhanan yang hak dengan ritual ritual tersendiri. Bahkan menariknya manusia tidak hanya memerlukan tetapi juga menginginkan adanya sentuhan atau petunjuk ritual tersebut karena masyarakat akan merasakan kehampaan yang parah tanpa agama itu.

Lebih lanjut dosen Pascasarjana UINSU Medan ini mengajak semua pihak untuk tidak berkonflik dalam pernyataan Prof Yudian. Menurut dia apa yang disebutkan Prof Yudian seharusnya bertengger pada puncak karakter mas media. Beliau sangat tajam mengulasnya, sehingga dapat memutus urat nadi kehidupan. Bangsa ini akan maju dan berkembang jika mas medianya profesional. “Jadi, nilai profeionalitas media juga harus muncul,” katanya.

BACA JUGA :  Pemerintah RI Rencanakan Gelar Drive-thru Tes Corona ala Korea

Dia mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat dan mahasiswa selalu terbuka dan rasional dengan berbagai informasi. Menjaga diri dari hasutan informasi yang berkembang, check and richek itu perlu.

“Yang paling penting, tidak ada memanasi tapi mendinginkan suasana. Ini lebih arif saya kira,” katanya. ** msj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *