NasionalPeristiwaSumatera Utara

Rakor Tingkat Menteri Penanganan Bencana, Bupati Madina Laporkan 49 Desa Terdampak Banjir

×

Rakor Tingkat Menteri Penanganan Bencana, Bupati Madina Laporkan 49 Desa Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini
Rakor Penanganan Bencana
Rakor Tingkat Menteri Penanganan Bencana, Bupati Madina Laporkan 49 Desa Terdampak Banjir

MANDAILING NATAL — Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) mengikuti rapat koordinasi tingkat menteri terkait Percepatan Penanganan Bencana Banjir dan Longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Rakor berlangsung secara daring pada Kamis, 27 November 2025, dari Pendopo Rumah Dinas Bupati di Desa Parbangunan, Panyabungan.

Rapat dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dengan melibatkan Kementerian PUPR, BNPB, Basarnas, serta jajaran TNI dari Kodam 0415 Jambi dan Kodam I Bukit Barisan. Para kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota terdampak juga ikut serta dalam koordinasi tersebut.

Dari Pemkab Madina, rapat diikuti langsung oleh Bupati H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi, bersama Pj. Sekda M. Sahnan Pasaribu dan Asisten III Lismulyadi Nasution. Turut hadir sejumlah kepala dinas terkait seperti Kepala BPBD Mukhsin Nasution, Kadishub Adi Wardana, Kadinsos Ahmad Duroni Nasution, Kadis Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga, Kadinkes/Kadisdik Muhammad Faisal Situmorang, Kadis PUPR Akmad Faisal, dan Kadiskominfo Rahmat Hidayat Dalimunthe.

BACA JUGA :  Dermawan Asal Huta Padang Rutin Santuni Ratusan Anak Yatim di Kota Nopan

BNPB dalam laporannya menyebutkan, hingga Kamis telah tercatat 17 korban jiwa dan tiga orang hilang di Sumatera Utara akibat banjir dan longsor. Jumlah tersebut berpotensi bertambah karena proses evakuasi belum sepenuhnya selesai. Untuk percepatan penanganan, BNPB akan menurunkan tim khusus ke masing-masing provinsi terdampak.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Saipullah melaporkan kondisi terkini Madina yang terdampak cukup luas. Sebanyak 49 desa pada 19 kecamatan dilanda banjir, longsor, maupun puting beliung. Sementara itu, sekitar 6.200 warga terpaksa mengungsi atau dievakuasi.

Bupati juga menyampaikan kendala penyaluran bantuan, terutama ke wilayah barat Madina. Banjir dan longsor telah memutus akses transportasi sehingga logistik tidak dapat masuk. Untuk itu, Pemkab Madina meminta dukungan alat berat serta perahu karet guna mempermudah distribusi bantuan ke daerah yang belum dapat dijangkau.

“Jalur darat yang paling memungkinkan saat ini adalah dari Sumbar, karena rute Panyabungan–Medan banyak tertimbun longsor atau mengalami kerusakan parah,” jelas Saipullah.

BACA JUGA :  Kantor Pertanahan Serdang Bedagai Serahkan Sertifikat Tanah Wakaf dalam Program “KITA JAWARA”

Ia juga menawarkan pemanfaatan Bandar Udara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukit Malintang sebagai titik transit logistik maupun peralatan yang diangkut melalui jalur udara.

“Kami laporkan juga, Pak Menteri, jaringan listrik di beberapa lokasi terputus. Kami berharap PLN segera melakukan perbaikan,” ujar Saipullah.

Selain itu, Bupati menekankan bahwa pasokan bahan bakar di Madina semakin menipis dan membutuhkan suplai segera. “Kemungkinan besok sudah tidak ada lagi BBM. Kami mohon agar bahan bakar bisa segera dikirimkan,” tutupnya.

(ABN/Dedi Mulia)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *