Rapidin Simbolon: Butuh Keajaiban PDI Perjuangan Dukung Edy Rahmayadi Dua Priode

Rapidin
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon didampingi anggota F-PDIP DPRD Sumut Penyabar Nakhe dan Wakil Ketua DPD bidang Komunikasi Dr Aswan Jaya, saat diwancarai wartawan terkait dukungan PDI-P terhadap Edy Rahmayadi, Sabtu (2/10).
Rapidin
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon didampingi anggota F-PDIP DPRD Sumut Penyabar Nakhe dan Wakil Ketua DPD bidang Komunikasi Dr Aswan Jaya, saat diwancarai wartawan terkait dukungan PDI-P terhadap Edy Rahmayadi, Sabtu (2/10).

Asaberita.com, Medan – Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon mengatakan butuh keajaiban sehingga PDI Perjuangan mendukung Edy Rahmayadi untuk maju sebagai Gubernur Sumut dua priode.

“Butuh keajaiban bagi Edy Rahmayadi di sisa dua tahun jabatannya sebagai gubernur untuk bisa membenahi Sumut sesuai visi misinya ‘Sumut Bernartabat’. Jadi, butuh keajaiban juga sehingga PDI Perjuangan mendukung Edy Rahmayadi dua priode”.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Rapidin Simbolon menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar gowes bareng jurnalis, Sabtu (2/10), terkait apakah PDI Perjuangan Sumut akan mendukung Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut dua priode, seperti pandangan akhir Fraksi PDI-P DPRD Sumut pada sidang paripurna dewan tentang P-APBD 2021 beberapa waktu lalu.

Didampingi anggota F-PDIP DPRD Sumut Penyabar Nakhe dan Wakil Ketua DPD bidang Komunikasi Dr Aswan Jaya, Rapidin Simbolon menjelaskan bahwa pandangan fraksi yang menyebut PDI Perjuangan bisa mendukung Edy Rahmayadi dua priode itu ada syaratnya. “Ada syaratnya kalau mau kami dukung,” kata Rapidin.

Dijelaskannya, apa yang disampaikan Fraksi PDI-P adalah sugesti, agar Edy Rahmayadi memaksimalkan kerja-kerja dan program-program di Pemprov Sumut untuk kemajuan Sumut. Sebab APBD yang tersedia, sangat minim terserap untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

BACA JUGA :  PKB Kota Medan Adakan Buka Puasa Bersama dengan DPAC dan Abang Becak

“PDI Perjuangan bukan partai yang mengusung Edy Rahmayadi pada Pilkada lalu. Kami adalah partai penyeimbang. Dan melalui wakil-wakil kami di legislatif, kami perlu melakukan koreksi-koreksi atas jalannya pemerintahan yang selama 3 tahun kepemimpinannya sebagai gubernur, kami lihat tidak ada perubahan yang berarti bagi masyarakat serta untuk kemajuan Sumut,” ujar Rapidin.

Rapidin mengatakan, partainya menginginkan ada perubahan mendasar yang dilakukan gubernur untuk kemajuan daerah ini dan kemakmuran masyarakat Sumut.

Ia pun menyebut sejumlah kader partai seperti Risma, Ahok, Ganjar Pranowo serta sejumlah nama lainnya, yang mampu melakukan perubahan mendasar untuk kemajuan daerahnya saat memimpin sebagai kepala daerah.

“Jadi kami punya contoh kader-kader partai yang mampu melakukan perubahan saat memimpin. Itu juga yang kita inginkan dari Edy Rahmayadi. Mampu tidak ia melakukan perubahan untuk kemajuan daerah ini di sisa jabatannya 2 tahun lagi,” tanya Rapidin.

“Jika ia mampu kita dukung. Tapi kalau tidak mampu, mustahil bagi kami PDI Perjuangan untuk mendukungnya 2 priode. Dan menurut kami, butuh keajaiban bagi Edy untuk bisa melakukan perubahan itu seperti apa yang kita inginkan. Jadi, butuh keajaiban juga bagi kami untuk mendukungnya,” papar Rapidin.

Saat ditanyakan apakah PDI Perjuangan sudah memiliki calon sendiri untuk diusung pada Pilkada 2024, jika mustahil mendukung Edy Rahmayadi sebagai calon gubernur untuk priode kedua, Rapidin mengatakan saat ini belum ada.

BACA JUGA :  Soroti Staf Khusus Bupati Samosir, Rapidin Bandingkan Masa Pemerintahannya

“Saat ini kami masih fokus melakukan konsolidasi partai hingga ke tingkat PAC dan ranting untuk menyongsong Pemilu 2024. PDI Perjuangan punya target hattrick dan kemenangan 35% Pemilu 2024 di tingkat pusat dan daerah. Untuk calon Gubernur Sumut 2024 saat ini belum ada, tapi itu pasti ada nanti dan akan muncul,” katanya.

Untuk mengejar target hattrick dan kemenangan 35% pada Pemilu 2024 di Sumut, jelas Rapidin, pihaknya memaksimalkan kerja-kerja 3 pilar partai yakni pengurus partai di semua tingkatan, Fraksi PDI-P provinsi dan kabupaten/kota serta kepala/wakil kepala daerah dari kader PDI-P.

“Ketiga pilar partai harus rajin turun ke bawah, terjun langsung ke masyarakat membawa program-program kerakyatan partai. Kader partai harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat serta bergerak bersama masyarakat. Kader partai harus menjadi pelopor di masyarakat, karena PDI-P adalah partai pelopor,” tegas Rapidin. (has)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *