Medan – Rumah Sakit (RS) Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem menggelar upacara Hari Kesadaran Nasional yang diadakan di halaman RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem. Pada upacara itu Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM yang menjadi pembina upacara.
Upacara Hari Kesadaran Nasional itu berjalan dengan khidmat yang diikuti oleh seluruh pegawai, dan staf RS Jiwa Prof Muhammad Ildrem.
Pada pidatonya, Direktur RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem, drg. Ismail Lubis menyampaikan bahwa Hari Kesadaran Nasional bukanlah sekedar seremoni, namun merupakan momen penting
untuk membangkitkan semangat kebangsaan, menguatkan integritas, serta meneguhkan kembali nilai-nilai dasar sebagai aparatur sipil negara.
Ismail juga mengingatkan agar sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) haruslah menjadi pelopor toleransi di tengah keberagaman masyarakat Sumatera Utara. Selain itu, Ismail menekankan agar setiap ASN harus menunjukkan kinerja terbaiknya.
“ASN harus menjadi penjaga nilai-nilai
kebangsaan, penguat persatuan, dan
pelopor toleransi di tengah keberagaman masyarakat Sumatera Utara. Kemudian, setiap ASN harus mampu menunjukkan kinerja terbaiknya, bebas dari praktik-
praktik yang merusak kepercayaan publik seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mari kita jadikan pemerintahan provinsi Sumatera Utara sebagai birokrasi yang bersih, responsif, dan akuntabel,” ucap drg. Ismail Lubis, MM pada arahan Gubernur Sumatera Utara, Kamis (17/7/2025).
Selain itu, pada momen Hari Kesadaran Nasional ini, Ismail juga berharap kepada seluruh ASN terkhusus di RS Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem agar selalu bekerja dengan sepenuh hati dan harus menjadi pelayanan masyarakat yang mempunyai tingkat kepedulian yang tinggi.
“ASN harus hadir sebagai pelayan masyarakat, bukan sebaliknya. tunjukkan kepedulian, kecepatan, dan ketulusan dalam setiap bentuk pelayanan yang diberikan kepada
rakyat,” ujarnya.
Ismail Lubis juga mengatakan, untuk menciptakan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat tidak bisa dilakukan secara sendiri namun diperlukannya kolaborasi untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.
“Ingat bapak-bapak dan ibu semuanya. Tidak ada keberhasilan yang dicapai secara sendiri-sendiri. Namun dibutuhkan kolaborasi, sinergi, dan
semangat kebersamaan adalah kunci untuk mempercepat pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.