MEDAN – Dalam semangat berbagi dan kepedulian sosial di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, tokoh masyarakat Sumatera Utara, Drs. H. Rahudman Harahap MM, bersama keluarga melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak dua ekor lembu, Jumat (6/6/2025). Kegiatan berlangsung di kediamannya di Kompleks Setia Budi Indah Medan, disaksikan handai taulan dan warga sekitar.
Penyembelihan hewan kurban ini merupakan bentuk nyata komitmen Rahudman dan keluarganya untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama dalam momen-momen keagamaan yang sarat nilai kemanusiaan. Dua ekor lembu yang dikurbankan merupakan hewan pilihan, dengan kondisi sehat, gemuk dan telah memenuhi syarat syar’i.
“Kurban bukan hanya soal ritual, tapi bagaimana kita memaknai pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama,” ujar mantan Walikota Medan ke 15 ini didampingi istri Hj Ritha Wizni Rahudman dan anak-anaknya usai prosesi penyembelihan. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan.
Daging kurban kemudian dibagikan kepada ratusan warga sekitar, kaum dhuafa, dan para pekerja informal di lingkungan sekitar rumahnya. Proses distribusi dilakukan secara tertib dan terorganisir oleh sejumlah pekerja dan relawan.
“Alhamdulillah, tahun ini kami bisa kembali berbagi. Semoga apa yang kami lakukan ini membawa keberkahan bagi semua dan mempererat tali silaturahmi antarwarga,” tambah Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Sumatera Utara ini.
Masyarakat yang hadir pun menyambut kegiatan ini dengan antusias dan rasa syukur. Salah seorang warga, ibu Sarifah (41), menyampaikan rasa terima kasihnya kepada keluarga Rahudman. “Setiap tahun kami selalu mendapatkan daging kurban dari keluarga Pak Rahudman. Ini sangat membantu kami,” ujarnya.
Idul Adha tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai solidaritas sosial, terlebih di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat. Apa yang dilakukan H. Rahudman Harahap dan keluarga menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan dapat dijalankan secara bersamaan.
(ABN/SAN)
