MEDAN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 8 Medan, mengadakan Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Selasa (18/03/2025). Kegiatan yang digelar atas kerjasama dengan Asosiasi Alumni Teknologi Teladan (AATT) itu, untuk memberi pemahaman tentang budaya keselamatan di lingkungan sekolah dan dunia kerja.
“Dengan memahami prinsip-prinsip K3 sejak dini, diharapkan mampu menerapkannya dalam praktik kerja di industri maupun di kehidupan sehari-hari,” ujar Kepala SMK Muhammadiyah 8 Medan Sulastri, saat membuka acara.
Menurutnya, sebagai sekolah yang mempersiapkan generasi muda untuk terjun langsung ke dunia industri, pemahaman tentang K3 sangat vital. Kesehatan dan keselamatan kerja bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan bertanggung jawab.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan AATT dan Lembaga Pelatihan Kerja Teknik Indonesia (LPKTI) yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa-siswi. Saya berharap, anak-anak dapat memahami pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur tanggap darurat, serta langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja,” katanya.
Narasumber dari LPKTI, Rahmatullah dalam kesempatan itu memaparkan berbagai aspek penting seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur penanganan keadaan darurat, hingga pencegahan kecelakaan kerja.
Selain itu, Ketua AATT Partaonan Harahap yang didampingi Sekretaris Subagio, Ketua Divisi Humas dan Media Digital Surya Dharma serta Ketua Divisi Karier dan Pengembangan Purnomo Saputra, juga memberikan wawasan mengenai standar keselamatan dalam bidang teknik tenaga dan pentingnya penerapan prosedur K3 yang ketat.
Partaonan Harahap menegaskan, kegiatan ini sangat penting dalam membangun kesadaran akan keselamatan dan kesehatan di lingkungan sekolah maupun dunia kerja.
“Sebagai lembaga pendidikan vokasi, SMK Muhammadiyah 8 Medan memiliki tanggung jawab besar untuk membekali siswa-siswi dengan pengetahuan dan keterampilan yang tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga aspek keselamatan kerja. Kami percaya bahwa pemahaman tentang K3 sejak dini akan menjadi fondasi yang kuat untuk mendukung kalian saat terjun langsung ke dunia industri,” tegasnya.
Kerja sama dengan AATT dan LPKTI ini, menjadi langkah strategis dalam menghadirkan narasumber yang kompeten serta materi yang relevan dengan perkembangan dunia kerja saat ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat memahami pentingnya penggunaan APD, prosedur penanganan keadaan darurat, hingga upaya pencegahan kecelakaan kerja.
Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi ini. Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan seputar praktik K3 di industri. Selain sesi materi, kegiatan ini juga diisi pemutaran video edukasi tentang penyebab kecelakaan kerja, pertolongan pertama pada korban kecelakaan, dan pencegahan kecelakaan kerja.*
- Dinsos Sumut tak Pernah Terbitkan Rekomendasi Izin Undian Berhadiah di Cemara Square Komplek Cemara Asri – Juni 2, 2025
- Pegang Payudara Perempuan, Pegawai Restoran TTS Sergai Dilaporkan ke Polisi – Mei 30, 2025
- Di Hadapan Pengunjukrasa Ribuan Massa Al Washliyah, Wabup Deliserdang: Ini Kabupaten Nahdiyin – Mei 26, 2025