PeristiwaReligiSumatera Utara

Tabligh Akbar dan Orasi Kebangsaan, Tuan Guru Batak Ajak Umat Tebarkan Salam Perdamaian

×

Tabligh Akbar dan Orasi Kebangsaan, Tuan Guru Batak Ajak Umat Tebarkan Salam Perdamaian

Sebarkan artikel ini
Tuan Guru Batak
Tuan Guru Batak (TGB) saat menyampaikan tausiyah pada Tabligh Akbar dan Orasi Kebangsaan, Jumat (14/11/2025).

PEMATANGSIANTAR — Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr. Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk MA mengajak seluruh umat Muslim untuk senantiasa menebarkan salam perdamaian dengan membiasakan mengucapkan “Assalamualaikum”. Seruan itu disampaikan TGB saat membawakan tausiyah pada acara Tabligh Akbar dan Orasi Kebangsaan di Lapangan Haji Adam Malik, Pematangsiantar, Jumat malam (14/11/2025).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), serta Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Pematangsiantar.

Dalam tausiyahnya, TGB menjelaskan bahwa salam mengandung makna keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian. “Jika kita bertemu seseorang, baik yang kita kenal maupun tidak, tetap ucapkan salam ‘Assalamualaikum’,” ujarnya di hadapan ribuan jamaah.

Pimpinan Pondok Persulukan Serambi Babussalam Simalungun itu menegaskan bahwa Islam adalah agama yang membawa pesan perdamaian. Bila bangsa yang mayoritas beragama Islam menebarkan salam, kata TGB, maka bangsa tersebut akan menjadi pelopor kedamaian.

BACA JUGA :  Skenario Paslon Tunggal di Pilkada Medan, Rugikan Pemilih

“Nabi menganjurkan kita untuk mengucapkan salam di mana pun berada. Karena kalimat itu bermakna doa—semoga keselamatan, kesejahteraan, dan rahmat Allah beserta keberkahan selalu tercurah untukmu,” jelasnya.

TGB juga mengaitkan pesan salam dengan konteks kebangsaan. Menurutnya, Indonesia akan tetap aman dan damai apabila masyarakat terus mengobarkan salam sebagai simbol persatuan. Ia menambahkan bahwa sebelum dilahirkan, manusia tidak pernah memilih suku, orang tua, atau tempat lahir.

“Begitu kita lahir, kita langsung menjadi orang Indonesia, menjadi bagian dari suku tertentu. Itu takdir. Namun menjadi Muslim, Kristen, Buddha, atau Hindu adalah pilihan. Karena itu, perbedaan tidak boleh menjadi penghalang untuk saling mencintai. Kita semua adalah Indonesia, dan kita satu dalam menjaga perdamaian dan persatuan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Kantah Serdang Bedagai Serahkan Sertipikat PTSL kepada Ketua FKUB 

Acara Tabligh Akbar dan Orasi Kebangsaan ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Pematangsiantar, mulai dari Wali Kota, Kapolres Siantar, MUI, DMI, BKPRMI, BKMT, Danyon 122/TB, Dandim 0207, Danrem 022/PT, forum lintas agama, tokoh pemuda, mahasiswa, serta berbagai organisasi kemasyarakatan.

(ABN/basri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *