Asaberita.com – Medan – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Utara, Japorman Saragih, meminta seluruh pengurus dan kader PDIP untuk menahan diri dalam dukung mendukung calon pada Pilkada serentak di Sumut.
Pasalnya menurut Japorman, DPP PDIP belum memutuskan siapa saja yang akan di usung oleh PDIP dalam Pilkada mendatang.
“Seluruh pengurus DPC PDIP Kabupaten/Kota dan kader yang ikut dalam kontestasi Pilkada pada Desember mendatang agar menahan diri dan tidak membuat pernyataan-pernyataan yang membuat gaduh suasana,” ujar Japorman kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (10/6/2020) di Medan.
Hal itu diungkapkan Japorman Saragih menyikapi adanya beberapa pengurus DPC PDIP yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap calon tertentu padahal DPP PDIP belum memutuskan.
“Semua calon diusung dan dicalonkan secara kelembagaan, bukan secara perseorangan. Untuk itu, selama DPP belum memutuskan calon yang akan diusung, maka tidak ada yang boleh bicara soal dukung mendukung, baik secara langsung, melalui medsos atau melalui media pemberitaan,” tegasnya.
Selaku kader, jelas himbau Japorman, tugasnya memenangkan calon yang diusung oleh partai, bukan calon yang diusung oleh pribadi-pribadi.
Dalam kesempatan itu, ia juga memastikan bahwa DPP PDI Perjuangan belum menentukan siapa nama bakal calon yang akan diusung dalam Pilkada mendatang di 23 kabupaten/kota di Sumut, kecuali 4 kabupaten yang sudah diputuskan sebelum masa pandemi.
“Selain 4 kabupaten yang sudah diputuskan sebelum masa pandemi, untuk Sumut belum ada lagi yang diputuskan. Dimohon kepada semua kader untuk sabar mengikuti mekanisme yang dilakukan oleh DPP,” imbuhnya.
DPP, lanjut Japorman, saat ini terus menggodok nama-nama bakal calon yang akan diusung dengan mempertimbangkan berbagai aspek, terutama siapa yang bisa meraih kemenangan dan mampu membesarkan partai di daerah.
Untuk itu Japorman meminta kepada pengurus DPC baik Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan lainnya, agar berhenti membuat statemen-statemen yang membuat gaduh suasana dan dapat merusak kesolidan kader dan bisa merugikan partai secara umum.
“Berhentilah menjadi pengamat. Lebih baik saat ini kader terus lakukan kerja-kerja ke masyarakat, terutama dalam bergotong royong menanggulangi Pandemi Covid-19”.
“Karena wabah ini kita tidak tahu kapan berakhirnya. Kerja ke masyarakat itu jauh lebih mulia daripada membuat kehebohan di media atau di masyarakat,” pungkas Japorman Saragih. (has)
- LBH Medan Duga Terbitnya 22 SHM di Lahan Warga di Belawan Bahari Sebagai Praktik Mafia Tanah - September 16, 2024
- Pebowling Sumut Aldila Sumbangkan 2 Medali Emas - September 16, 2024
- Fariz Syahputra, Jadi Atlet Drumband Sumut Terinspirasi dari Ayahnya Hingga Sukses Berprestasi PON XXI - September 16, 2024