MEDAN – Dalam upaya meningkatkan mutu lembaga, langkah pertama adalah meningkatkan kualitas para pendidik. Rumah Qur’an Al-Khansa terus berinovasi memberikan yang terbaik, salah satunya dengan mengadakan sosialisasi metode mengaji Ummi bagi tim pengajar.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (1/1/2025) ini bertujuan memperkuat kemampuan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an sekaligus membentuk generasi yang cinta Al-Qur’an.
Sosialisasi tersebut diikuti oleh sebagian tim pengajar, mengingat beberapa guru masih berada di kampung halaman karena libur panjang. Acara menghadirkan Ustadz Mujahid, trainer Ummi Foundation Kota Medan, sebagai narasumber.
“Metode mengaji Ummi merupakan pendekatan pembelajaran Al-Qur’an yang menekankan kasih sayang dan pendekatan bahasa ibu, sesuai makna ‘Ummi’ yang berarti ‘ibuku’,” jelas Ustadz Mujahid.
Ia memaparkan bahwa metode ini mengadaptasi teladan seorang ibu yang mengajarkan Al-Qur’an dengan kelembutan dan ketulusan.
Tiga Tahapan Metode Ummi
Ustadz Mujahid menjelaskan tiga tahapan utama dalam metode Ummi yang menjadi pedoman proses belajar mengaji:
- Direct Method: Mengajarkan membaca Al-Qur’an secara langsung tanpa mengeja atau penjelasan rinci.
- Repetition: Membiasakan pengulangan bacaan Al-Qur’an, seperti cara seorang ibu mengulang kata-kata saat mengajarkan anaknya.
- Kasih Sayang: Menanamkan nilai kasih sayang dan kelembutan dalam setiap proses pembelajaran.
“Metode Ummi ini terbukti meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mempercepat kemampuan siswa membaca Al-Qur’an. Siswa akan lebih cepat mengenali huruf dan menyusun suku kata Al-Qur’an dengan baik,” tambahnya.
Junaidi Syaputra, Founder Rumah Qur’an Al-Khansa, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya sosialisasi ini. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mengembangkan kemampuan guru sebagai bagian dari program unggulan.
“Melalui kerja sama dengan Ummi Foundation Kota Medan, kami mempersiapkan guru-guru untuk mengadopsi metode Ummi. Kami berharap langkah ini memberikan dampak positif pada pengajaran Al-Qur’an di Rumah Qur’an kami,” ujar Junaidi Syaputra Piliang.
(ABN/Irham Sadani)
