MEDAN — Berulangnya aksi tawuran di Kawasan Medan Utara, terkhusus Belawan, yang sering mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, dinilai sebagai ketidakpekaan dan ketidakmampuan Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam menguasai wilayah yang dipimpinnya. Demikian penilaian Pengamat Hukum dan Sosial, Zakaria Rambe SH, kepada wartawan, Kamis (15/5) di Medan.
“Keamanan dan ketertiban memang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Namun Walikota Medan sebagai pimpinan tertinggi serta memiliki perangkat penunjang dan aparatur hingga di tingkat lingkungan, semestinya memiliki konsep dan tindakan terukur di dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan dan ketertiban di wilayahnya,” urai Zakaria Rambe yang akrab dipanggil Zek tersebut.
Dengan begitu, Walikota Medan wajib memahami akar masalah berulangnya tawuran antarwarga maupun setiap insiden kekerasan antarwarga. “Dalam konteks Belawan, nyata sekali Walikota Medan tidak punya konsep bagaimana menyelesaikan tawuran antarwarga. Dan itu dikarenakan, Walikota Medan kita nilai tidak punya kepekaan dan kemampuan sebagai pemimpin di Kota Medan,” tegas Zek.
Diingatkannya, upaya yang dilakukan Polisi pada setiap tindak kekerasan hanyalah dalam aspek penindakan. Namun dalam hal aspek pencegahan, itu dilakukan oleh pemerintah kota.
“Dari aspek ini, Walikota Medan sebagai pimpinan Forkopimda Kota Medan, terlihat kurang peka dan tidak mampu memahami berbagai aksi premanisme dan tawuran yang kerap terjadi di kawasan Medan Utara tersebut. “Semestinya, di awal kepemimpinannya Walikota Medan sudah melakukan tindakan pencegahan dengan menggandeng unsur Forkopimda dan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Zakaria Rambe menilai, selain kurang peka Walikota Medan juga terlihat masih “gagap” terkait pembangunan suatu wilayah.
“Pembangunan wilayah itu bukan hanya soal infrastruktur. Namun juga pembangunan di bidang lainnya seperti keamanan dan ketertiban. Dengan tidak nyamannya kondisi keamanan, akan membuat para pelaku usaha, baik kecil maupun menengah, menjadi takut di dalam menjalankan usahanya. Ini jelas sangat menggangu perekonomian di masyarakat,” paparnya.
Zakaria menyarankan agar Walikota Medan mampu bertindak cepat mengatasi tawuran antarwarga di Kawasan tersebut. Ini mengingat korban jiwa yang terus berjatuhan. Bahkan AKBP Oloan Siahaan pun ikut menjadi korban, dengan dicopot sebagai Kapolres Belawan akibat buntut aksi tawuran di Kawasan Medan Utara.
(ABN)
- Dirjen PPTR Sebut Kriteria Penetapan Objek Penertiban Tanah Telantar SHM Berbeda dengan SHGU dan SHGB - Juli 19, 2025
- Menteri Nusron Ingin IPPAT Ikut Berperan dalam Transformasi Layanan Pertanahan - Juli 19, 2025
- Hadapi Tiga Tantangan, Menteri Nusron Sampaikan Soal Penguatan Sistem dan SDM - Juli 19, 2025