
Asaberita.com, Medan – Pengiriman jamaah haji Indonesia ke tanah suci Makkah untuk tahun 2021 dibatalkan oleh pemerintah. Pembatalan pengiriman jamaah haji ini, murni karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan karena pandemi Covid-19.
“Pembatalan pengiriman jamaah haji itu murni karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, bukan karena faktor-faktor lain seperti yang banyak dibicarakan di media-media sosial”.
Demikian dikatakan anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Husni SE, MM, ketika tampil sebagai narasumber pada Webminar Nasional dengan tema “Haji Batal Umat Islam Gaduh, Dana Haji Kemana?” yang digelar DPW Koalisi Muslim Millenial (Komunal), Sabtu (12/06/2021).
Kegiatan yang dipandu oleh Sekretaris DPW Komunal Sumut Rusdi Anshori Harahap dan dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, dibuka langsung oleh Ketua DPP Koalisi Muslim Milenial Mhd Hasbi Simanjuntak MM, MH, serta diikuti sebanyak 40 orang partisipan.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanggapi keputusan Pemerintah melalui Kementerian Agama yang memutuskan pembatalan ibadah haji tahun 2021 melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 Tahun 2021.
Lebih lanjut Muhammad Husni mengatakan, selain karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan, pembatalan pengiriman jamaah haji itu juga karena Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kuota haji untuk semua negara termasuk Indonesia, sementara pelaksanaan ibadah haji sudah dekat.
Karena kouta haji belum diberikan dan Saudi belum mengumumkan mekanisme penyelenggaraan haji tahun ini, menjadi kendala bagi Indonesia. Karena untuk pengiriman jamaah yang jumlahnya sangat besar, perlu berbagai persiapan yang matang, seperti mempersiapkan hotel, pemondokan, catering, carter kendaraan dan lainnya selama jamaah di Madinah dan Makkah.
Selain itu, carter pesawat serta visa para jamaah juga harus dipersiapkan. “Dengan belum turunnya kouta haji dan mekanis pelaksanaan ibadah haji yang belum diumumkan Arab Saudi, bagaimana kita mau mempersiapkan itu semua,” ujar Mhd Husni.
Disebutkannya, berdasarkan informasi terbaru, masalah terjadinya mutasi virus corona, kelangkaan vaksin, dan perkembangan wabah Covid-19 yang terus meluas, menjadi alasan Saudi belum mengumumkan mekanisme penyelenggaraan haji tahun ini.
“Jadi saya tegaskan, bukan karena vaksin Sinovac buatan China yang digunakan digunakan Indonesia, sedangkan Arab Saudi menetapkan untuk menggunakan vaksin AstraZeneca, Moderna, Johnson & Johnson, serta Pfizer yang menjadi alasan pengiriman jamaah haji Indonesia dibatalkan,” tegasnya.
Husni juga mengaku merasa kecewa dan berat hati karena pengiriman jamaah haji tahun ini dibatalkan, sebab ibadah haji merupakan momentum ibadah yang ditunggu-tunggu disetiap tahunnya. Tetapi karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan jamaah, ia bisa memaklumi pembatalan itu.
“Saya berharap masyarakat Indonesia memahami kondisi pandemi saat ini dan berharap masyarakat bersabar untuk bisa kembali beribadah ke tanah suci di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.
Sementara, Kakanwil Kemenag Sumut yang diwakili Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Farhan menjelaskan, keputusan Kemenag RI membatalkan pengiriman jamaah haji Indonesia tahun 2021 bukanlah tanpa dasar.
“Pengiriman jamaah haji batal bukan karena dana haji ingin dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Itu sama sekali tidak benar. Kita jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan kepada calon jamaah haji, namun karena berbagai faktor dan pertimbangan, pengiriman jamaah tahun ini dibatalkan. Dan bagi jemaah calon haji yang ingin mengambil kembali dana haji yang telah disetor, kami persilahkan dan dananya tersedia,” ujarnya.
Namun, sebutnya, hingga saat ini belum ada satupun jemaah calon haji asal Sumut yang menarik kembali dana hajinya.
Pada Webminar ini, para partisipan terlihat sangat antusias sekali dengan mengajukan sejumlah pertanyaan, saran dan pendapat serta ditanggapi para narasumber.
Dalam closing statementnya, Muhammad Husni dan Farhan dari Kemenag Sumut juga mengatakan akan mensosialisasikan alasan dibatalkannya pengiriman jamaah haji Indonesia tahun ini kepada masyarakat luas, khususnya calon jamaah haji yang gagal berangkat agar tidak termakan berita-berita hoax dan isu-isu tidak benar yang berkembang di media-media sosial.
1,683 total views, 2 views today
Komentar Anda