PADANGLAWAS — Dengan membawa bendera hitam dan puluhan poster serta spanduk, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menuntut (Alarm) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor SKPD Terpadu Sigalagala, Padanglawas, Kamis (7/11).
Mereka mengusung tuntutan agar Penjabat (Pj) Bupati Padanglawas, Ardan Noor Hasibuan, serta sejumlah pejabat lainnya, dicopot dari jabatannya.
Massa menilai Ardan Noor tidak bersikap netral dalam menyelenggarakan Pilkada Padanglawas yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Mereka menganggap demokrasi di Padanglawas “gelap” akibat indikasi ketidaknetralan sejumlah pejabat setempat dalam proses pemilu ini.
Aksi ini sempat diwarnai bentrok kecil dengan pihak kepolisian. Massa menuding Ardan Noor tidak mampu menjaga netralitas para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Padanglawas. “Ardan Noor sebagai Pj Bupati gagal menjaga demokrasi di Padanglawas. Kami meminta dia dicopot dari jabatannya,” tegas Sahwin, salah satu pimpinan aksi.
Freddi, pemimpin aksi lainnya, juga menyoroti ketidakberanian Ardan Noor dalam menindak ASN yang terindikasi memihak salah satu calon bupati. “Netralitas Ardan Noor Hasibuan dalam Pilkada Padanglawas sangat kami ragukan,” ucap Freddi dalam orasinya.
Massa juga menuding Ardan Noor gagal menjaga kondusifitas dan netralitas ASN, sehingga banyak pejabat yang secara terbuka terindikasi mendukung salah satu pasangan calon. Massa bahkan membawa foto-foto pejabat yang dianggap tidak netral, termasuk Inspektur Harjusli Fahri Siregar, Syahdin Daulay selaku Plt Kadis Pendidikan, Kepala Dinas KB Amir Soleh Nasution, Plt Kepala BKD Agustina, Kepala Dinas Infokom, Amelia Roitona, Plt Kadis Kesehatan, serta sejumlah camat.
Menurut massa, masyarakat Padanglawas kecewa terhadap Ardan Noor dan Harjusli Fahri Siregar selaku Kepala Inspektorat yang dinilai gagal menjadi teladan. “Masyarakat sangat kecewa, para pejabat justru menjadi sumber permasalahan,” kata Freddi lagi.
Dalam simbolisasi kekecewaan, massa membakar baju ASN sebagai bentuk protes terhadap ketidaknetralan para pejabat di Padanglawas. Meski telah melakukan aksi selama lebih dari satu jam, tidak ada satu pun pejabat yang menemui mereka. Pejabat seperti Pj Bupati, Sekda, dan beberapa asisten dikabarkan sedang di luar Padanglawas.
Aksi berakhir dengan massa membubarkan diri setelah menyerahkan setangkai bunga kepada salah satu perwakilan Polres Padanglawas.
(ABN/Regar)
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertipikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar – Juli 1, 2025
- Sekdako Binjai Pimpin Apel Gabungan Sambut Harganas 2025, Perkuat Kolaborasi Bangun Keluarga Tangguh – Juni 30, 2025
- Kepala BNNK Hadiri Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Binjai – Juni 30, 2025