PeristiwaSumatera Utara

Koordinator Wilayah V Dinas Pendidikan Madina Gelar Jalan Santai Sambut Hari Guru ke-79

×

Koordinator Wilayah V Dinas Pendidikan Madina Gelar Jalan Santai Sambut Hari Guru ke-79

Sebarkan artikel ini
Jalan Santai Sambut Hari Guru
Koordinator Wilayah V Dinas Pendidikan Madina menggelar jalan santai menyambut Hari Guru Nasional ke-79 di Kecamatan Naga Juang, Sabtu (23/11/2024).

MADINA – Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) ke-79 tahun 2024 tingkat Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Koordinator Wilayah (Korwil) V Dinas Pendidikan Madina yang meliputi Kecamatan Panyabungan Utara, Bukit Malintang, dan Naga Juang menggelar kegiatan jalan santai. Acara tersebut berlangsung di Kecamatan Naga Juang, Sabtu (23/11/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Korwil V Lahuddin, Camat Naga Juang Rahmad Riski Ramadhan Pulungan, Babinkamtibmas, Babinsa, serta para kepala sekolah dan guru mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Lahuddin menyampaikan kutipan pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang dirilis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Tahun ini, HGN mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.

“Guru merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa guru, kita mungkin tidak bisa membaca, menulis, berhitung, maupun mempelajari ilmu lainnya,” ujar Lahuddin.

Lahuddin juga menjelaskan sejarah penetapan Hari Guru Nasional yang secara resmi diatur melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994. “Hari Guru Nasional ditetapkan untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada guru atas peran mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Pemko Binjai Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Lebaran

Ia juga menceritakan sejarah berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Organisasi ini didirikan pada 25 November 1945, namun awalnya dikenal sebagai Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berdiri pada 1912. “Nama PGHB kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932. Namun, karena saat itu Indonesia masih dijajah, penjajah tidak menerima unsur nama ‘Indonesia’ pada organisasi tersebut. Selama masa penjajahan Jepang, PGI bahkan dilarang beraktivitas,” paparnya.

Setelah proklamasi kemerdekaan, PGI mengadakan Kongres Guru Indonesia pertama di Surakarta pada 24-25 November 1945. Kongres tersebut menghasilkan keputusan penting, yakni menghapus perbedaan suku, ras, agama, dan politik untuk membentuk organisasi yang mewadahi semua guru dalam satu kesatuan, yaitu PGRI. “PGRI diakui secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994, bersamaan dengan penetapan Hari Guru Nasional,” tutupnya.

BACA JUGA :  Jelang Ramadan, Sutarto Harap Harga Pangan Tetap Stabil

Dalam rangkaian kegiatan peringatan HGN tahun ini, Korwil V juga mengadakan berbagai kegiatan. “Pada Jumat (22/11) kemarin, kami menggelar program Jumat Bersih, dan hari ini jalan santai. Puncaknya, pada Senin (25/11), kami akan melaksanakan upacara bendera sebagai penutup rangkaian kegiatan,” ujar Lahuddin.

(ABN/Dedi Mulia)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *