MEDAN – Universitas Medan Area (UMA) Medan bekerjasama dengan Can Tho University, Vietnam, menggelar International Postgraduate Research Symposium on Agribusiness, Agricultural and Biological Sciences (Simposium Penelitian Pascasarjana Internasional tentang Agribisnis, Ilmu Pertanian, dan Ilmu Biologi). Kegiatan dipusatkan di Aquaculture & Aquatic Resource Center, Campus 2 Can Tho University, Vietnam.
Simposium internasional ini menjadi wadah akademik internasional untuk memperkuat kerja sama riset di bidang agribisnis, pertanian, dan ilmu biologi. Selain menghadirkan pemaparan akademisi, kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara UMA dan Can Tho University. Acara dibuka oleh Vice Dean of College of Agriculture, Can Tho University Assoc. Prof. Chau Minh Khoi, Jumat (26/9) pekan lalu.
Dari UMA hadir sejumlah akademisi dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Pertanian dan Magister Agribisnis Pascasarjana UMA Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D, Kepala Bidang Pembelajaran dan Sistem Informasi Akademik Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Rika Fitri Ilvira, S.TP, M.Sc, Kepala Bidang Pembelajaran dan Sistem Informasi Akademik Program Studi Magister Agribisnis Dr. Mitra Musika Lubis, SP, M.Si, Kepala Pusat Kajian Program Studi Magister Agribisnis Dr. Ihsan Effendi, SE, M.Si, dan Kepala Bagian Pelayanan dan Informasi, Pascasarjana UMA M. Wahyu Ananda, ST.
Simposium ini menghadirkan Empat keynote speaker, yaitu Prof. Ir. Zulkarnain Lubis, MS, Ph.D (UMA – Indonesia) dengan topik: Important Aspects in Indonesian Agribusiness Research. Prof. Dr. Nguyen Khonh Nghia (Can Tho University – Vietnam) topik: Utilization of Soil Microbial Identification for Reproduction under Climate Change and Greenhouse Gas Emission Reduction. Dr. Truong Anh Tuan (Can Tho University – Vietnam) topik: Application of Digital and Smart Technologies in Agriculture at Can Tho University. Assoc. Prof. Vo Hong Tu (Can Tho University – Vietnam) topik: Production and Distribution of Agricultural Products in the Mekong Delta.
Ketua Prodi Doktor Ilmu Pertanian dan Magister Agribisnis Prof. Zulkarnain Lubis menegaskan, simposium ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga memperluas pengalaman lapangan. Delegasi UMA berkesempatan mengunjungi perkebunan kopi Vietnam, negara eksportir kopi terbesar kedua dunia setelah Brasil.
“Kami ingin melihat dan mempelajari bagaimana mereka bisa melakukan itu, baik dari sisi home industry maupun ilmu pengetahuan. Topik-topik ini akan menjadi bahan disertasi mahasiswa doktor, misalnya kajian tentang salak, kopi, dan kelapa sawit yang secara keseluruhan ada 17 topik,” ujarnya di Kampus Pascasarjana UMA, Jalan Sei Serayu/Setia Budi Medan, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, kerja sama ini akan membuka ruang luas untuk riset bersama, konferensi, penulisan, hingga pertukaran akademik. “Ini sejalan dengan visi UMA untuk mampu bekerjasama dengan dunia internasional. Simposium ini akan menjadi agenda tahunan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembelajaran dan Sistem Informasi Akademik Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana UMA Rika Fitri Ilvira menyoroti kesamaan visi riset Indonesia–Vietnam dalam bidang presisi perkebunan. “Mereka fokus pada digitalisasi padi, sementara kita di Indonesia fokus pada kelapa sawit. Sinergi ini diharapkan bisa menjadi role model untuk diadaptasi bersama,” jelasnya.
Simposium ini katanya mengintegrasikan isu-isu global seperti ketahanan pangan, digitalisasi pertanian, perubahan iklim, dan distribusi produk pertanian dengan riset lokal di Indonesia dan Vietnam. “Melalui forum ini, UMA memperkuat diplomasi akademik sekaligus menunjukkan komitmen menjadi universitas yang aktif membangun jejaring internasional” ujar Rica.
Hal senada juga disampaikan Komting DIP UMA 2024 Ahmad Safii bahwa kegiatan seminar internasional dan widyakarya di Vietnam universitas Can Tho selain cerminan dari program unggul Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana UMA, juga merupakan inovasi tiada henti untuk mahasiswa serta membangkitkan semangat dalam menyelesaikan studi.
“Disisi lain, kami dapat mengembangkan jejaring international dan experience global dengan melihat benchmarking baik dari sisi akademik maupun di lapangan secara langsung. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan didukung stakeholder,” harapnya. (ABN/dan)
- Empat Prodi UMSU Sukses Raih Akreditasi Internasional FIBAA – Oktober 12, 2025
- Baitul Arqam 2025: 4.215 Mahasiswa Baru UMSU Dibekali Pembentukan Karakter Islami dan Ideologi Muhammadiyah – Oktober 12, 2025
- Dualisme PWI Sumut Berakhir: Farianda Ditetapkan Ketua yang Sah, Austin Kembali Bersatu – Oktober 10, 2025