TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan meluncurkan Gerakan Bulungan Berbahasa Isyarat (GERBANG BISA) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Minggu (16/11). Gerakan ini merupakan terobosan inklusif untuk memutus mata rantai ketidaksetaraan komunikasi yang dialami penyandang tunarungu atau Teman Tuli.
GERBANG BISA lahir dari kolaborasi multipihak antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (DKIP), Yayasan Faqih Hasan Centre (YFHC), serta Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Bupati Bulungan Syarwani menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memperoleh akses pendidikan yang setara. Komitmen ini diwujudkan melalui kebijakan daerah yang mewajibkan seluruh satuan pendidikan menerima siswa ABK tanpa pengecualian.
Untuk memperkuat implementasinya, Pemkab telah membekali kepala sekolah, pengawas, dan guru dengan kemampuan menganalisis hambatan dan kebutuhan belajar siswa menggunakan Profil Belajar Siswa (PBS). Selain itu, disediakan juga alat bantu seperti kacamata dan kursi roda bagi siswa yang membutuhkan.
Sebagai dukungan tambahan, Pemkab Bulungan menghadirkan program JEJOO (Jejaring Konsultasi Online), layanan konsultasi pendidikan berbasis platform digital yang memanfaatkan kecerdasan buatan “Diko”. Teknologi ini membantu guru mendapatkan rekomendasi pembelajaran, solusi permasalahan kelas, dan konsultasi cepat dari tenaga ahli.
“Gerakan membangun Bulungan berbahasa isyarat adalah bagian dari upaya memastikan tidak ada diskriminasi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Semua anak yang memiliki kebutuhan khusus harus mendapat kesempatan yang sama,” tambah Bupati Syarwani.
Ketua Yayasan Faqih Hasan Centre, Hasanuddin, menyatakan bahwa kesenjangan komunikasi selama ini membatasi akses ABK terhadap pendidikan dan layanan publik di Bulungan. “Kami membangun gerakan sosial yang memutus mata rantai ketidaksetaraan komunikasi dengan menjadikan bahasa isyarat sebagai keterampilan komunitas,” tegas Hasanuddin.
Program ini menargetkan peningkatan kapasitas guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam penguasaan bahasa isyarat dasar melalui pelatihan terstruktur. GERBANG BISA juga secara aktif melibatkan organisasi pemuda, instansi pelayanan publik, dan pelaku usaha dalam ekosistem inklusif.
Rangkaian aksi segera dimulai dengan kampanye publik masif melalui berbagai kanal media, pelatihan bahasa isyarat intensif, penyusunan modul dan video pembelajaran, serta pendampingan sekolah-sekolah percontohan. Kecamatan Tanjung Palas Utara menjadi wilayah percontohan sebelum program diperluas ke seluruh kabupaten.
Para tutor dari YFHC akan langsung turun ke sekolah dan komunitas untuk memandu proses pembelajaran, dengan Disdikbud Bulungan sebagai penanggung jawab program.
Provincial Manager INOVASI Kaltara, Agus Prayitno, mengapresiasi GERBANG BISA dengan menegaskan bahwa pendidikan inklusif merupakan investasi jangka panjang strategis. “Investasi dalam pendidikan inklusif dapat menghasilkan pengembalian ekonomi melalui peningkatan produktivitas. GERBANG BISA lebih dari sekadar pelatihan bahasa isyarat, tapi ini adalah fondasi untuk SDM Bulungan yang kompetitif dan berkeadilan,” jelas Agus.
Untuk mewujudkan dampak seluas-luasnya, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan mutlak diperlukan. “Efek investasi ini akan maksimal ketika semua pihak mendukung, dari sekolah, pemerintah daerah, hingga sektor swasta. Sinergi ini menjadikan ekosistem inklusif sebagai tanggung jawab bersama,” tegasnya.
GERBANG BISA tidak hanya memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara ABK dan masyarakat umum, tetapi juga membuka akses yang lebih luas terhadap kesempatan kerja. Kolaborasi multipihak ini menunjukkan komitmen Pemkab Bulungan dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan yang tidak meninggalkan seorang pun warga.
(ABN/Gunawan Hu)
- Tuntut Hak ke PT Barapala, Warga Diduga Diserang Oknum Sekuriti Menggunakan Panah dan Tombak – November 18, 2025
- Bulungan Gerakkan Bahasa Isyarat untuk Semua, Putus Rantai Ketidaksetaraan Komunikasi – November 18, 2025
- Menteri Nusron: Selama Jajaran BPN Tidak Mau Kongkalikong, Mafia Tanah Pasti Kabur – November 18, 2025











