Sumatera Utara

Bupati Madina Kunjungi Keluarga Pengidap Penyakit Katarak

×

Bupati Madina Kunjungi Keluarga Pengidap Penyakit Katarak

Sebarkan artikel ini
Pengidap katarak
Bupati Madina HM Ja'far Sukhairi Nasution mengunjungi keluarga pengidap penyakit katarak di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Senin (19/6).
Pengidap katarak
Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution mengunjungi keluarga pengidap penyakit katarak di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Senin (19/6).

Asaberita.com, Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Ja’far Sukhairi Nasution mengunjungi lima bersaudara penderita penyakit katarak, di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan.

Dalam kunjungan tersebut Bupati menyebutkan pemerintah sudah melakukan upaya dalam menanganinya dan sudah pernah juga di lakukan operasi katarak.

“Sudah pernah di operasi katarak, namun karena faktor genetik tentu ini perlu penanganan khusus, dan besok akan diantar ke RSUD Panyabungan untuk dilakukan observasi” sebut Bupati, Senin (19/6/2023).

Selain memberikan motivasi bagi keluarga, Sukhairi juga memberikan bantuan berupa modal usaha dan biaya transport pendidikan kepada keluarga sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya.

“Ternyata anak anak ini masih sekolah di SLB, dan sedikit dari penghasilan kita bantu tiap bulan untuk transport. Walaupun kondisi anak anak kita seperti ini masih ada semangat untuk bersekolah, mudah mudahan Allah memberikan jalan yang terbaik,” kata Bupati Madina.

BACA JUGA :  Wisuda Perdana STIT AILU Dihadiri Bupati Labura

Dalam kesempatam tersebut Bupati Madina juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar lebih peka dan perduli terhadap lingkungan masing-masing.

“Diharap kepada camat dan kades agar lebih peka melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat kita. Tidak dengan jumlah, namun dengan perhatian,” ucap Bupati Madina.

Sementara, dokter interensif Kemenkes, dr Asrul menyampaikan, jika penyakit tersebut merupakan katarak lembek yang terdapat pada orang muda dan mulai terbentuknya pada usia 3 bulan sampai 9 tahun.

“Katarak kongenital dan infantile secara umum terjadi 1 dalam setiap 2000 kelahiran hidup, yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa. Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000 kelahiran hidup,” kata dr Asrul. (red/dm)

BACA JUGA :  Presiden Prabowo Lantik Bupati Toba dan Wakil di Istana Negara, Ketua KPI Dukung Pemkab Majukan Sektor Ekonomi dan Pariwisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *