Djarot Tutup PKM I, Sebut Revolusi Mental Kunci Kemenangan PDI Perjuangan di Pemilu 2024

PKM PDIP
Para peserta Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara berfoto bersama usai acara penutupan pada Selasa (29/3).
PKM PDIP
Para peserta Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara berfoto bersama usai acara penutupan pada Selasa (29/3).

Asaberita.com, Medan – Berlangsung selama lima hari sejak tanggal 25 – 29 Maret, Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara akhirnya resmi ditutup oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat pada Selasa (29/3/2022) melalui virtual di Aula LPMP Jalan Bunga Raya Asam Kumbang Medan.

Dalam sambutan penutup sekaligus penyampaian sesi materi terakhir tentang Revolusi Mental dan Trisakti, Djarot menyampaikan bahwa keberhasilan program Revolusi Mental di dalam tubuh PDI Perjuangan menjadi kunci untuk meraih kemenangan pada Pemilu tahun 2024 nanti.

Bacaan Lainnya

“Sistem Pemilu yang masih menganut electoral terbuka menyebabkan muncul watak pragmatisme pemilih dan bahkan kader partai itu sendiri, oleh karena itu untuk mencapai target hettrick dan melawan mental pragmatisme tersebut, maka kader-kader PDI Perjuangan harus segera merevolusi mentalnya sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bung Karno, karena keberhasilan program Revolusi Mental adalah kunci menuju kemenangan itu,” ujar Djarot.

BACA JUGA :  Kunjungi Pengusaha Konfeksi di Jalan Bromo, Rahudman dapat Dukungan Warga 

Pendidikan Kader Madya yang diikuti 105 peserta menghadirkan beberapa pembicara dari DPP PDI Perjuangan yaitu Bambang Wuriyanto, Ahmad Baskara, Sukur Nababan serta menghadirkan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Sementara narasumber dari DPD PDI Perjuangan Sumut adalah Aswan Jaya, Samulya Surya Indra, Alamsyah Hamdani. Jumiran Abdi dan Sarma Hutajulu bertindak sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah.

Saat menyampaikan materi Pemenangan Pemilu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuriyanto menyatakan bahwa pengalaman Pemilu tahun 2009, 2014 dan 2019 telah menyebabkan banyak caleg yang kalah jadi abu dan menang jadi arang, hal ini karena system pemilu yang sangat liberal dan pragmagtis.

“Untuk menghadapi Pemilu Tahun 2024 dengan target hettrick di tengah system yang masih sama dengan Pemilu tahun-tahun sebelumnya, maka PDI Perjuangan akan menggunakan strategi gotong-royong, tidak diperkenankan lagi main sendiri-sendiri, karena gotong royong bagian dari kerja-kerja ideologis partai,” sebut Ketua Komisi III DPR RI yang akrab disapa Bambang Pacul.

Senada dengan hal tersebut, Ahmad Baskara dalam sesinya Pidato Soekarno Pancasila 1 Juni 1945 dan Islam, menyampaikan bahwa Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam Alenia IV Pembukaan UUD 45 adalah hasil ijtihad para ulama Islam untuk satu kesadaran yang utuh yaitu Kemerdekaan Indonesia harus diberikan dan disatukan untuk semua anak bangsa Indonesia tanpa ada pembedaan sama sekali.

BACA JUGA :  Kajian Ramadhan Bamusi Sumut: Nuzul Quran dalam Konsep Islam

“Sesungguhnya antara gerakan Islam, Pancasila dan PDI Perjuangan adalah satu tarikan nafas gerakan sejarah yang tak terpisahkan, satu tarikan nafas ini adalah keinginan yang kuat untuk mempersatukan Indonesia satu bingkai negara kesatuan yang berazaskan Pancasila,” lanjut Ahmad Baskara.

Selanjutnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon dalam sambutan penutupnya menyampaikan bahwa keberhasilan Pendidikan Kader Madya tidak semata-mata diukur dari keberhasilan pelaksaan selama 5 hari ini, tetapi keberhasilan PKM ini ditentukan dari kerja-kerja turun ke rakyat dan menjadi api penerang dari berbagai persoalan rakyat. (red/has)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *