PADANGLAWAS – Dukungan bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padanglawas nomor urut 1, Putra Mahkota Alam Hasibuan dan Achmad Fauzan Nasution, semakin kuat seiring dengan rencana deklarasi yang akan dilakukan oleh tokoh-tokoh adat yang tergabung dalam Dalihan Natolu.
Tradisi yang mengakar kuat di Tapanuli Selatan ini menjadi simbol penting dukungan masyarakat adat terhadap calon pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah tersebut.
Dalihan Natolu, yang melibatkan filosofi adat Kahanggi, Anakboru, dan Mora, menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Tapanuli bagian Selatan (Tabagsel).
Tidak heran jika dukungan dari para tokoh adat ini dianggap sebagai bentuk restu dan pengakuan terhadap kemampuan pasangan Putra Mahkota Alam Hasibuan dan Achmad Fauzan Nasution. Dalam konteks politik lokal, dukungan seperti ini memiliki makna yang sangat dalam, karena Dalihan Natolu adalah simbol keseimbangan dan kebersamaan.
Ribuan masyarakat dari berbagai marga di wilayah Pahae Barumun Paulu Sosa akan menghadiri deklarasi dukungan yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 28 Oktober. Acara tersebut tidak hanya menjadi momen penting bagi pasangan calon, tetapi juga bagi masyarakat adat yang ingin memastikan bahwa kepemimpinan daerah tetap terjaga dalam bingkai adat dan tradisi.
Syafaruddin Hasibuan, salah satu tokoh adat yang menjadi panitia acara, mengungkapkan bahwa persiapan telah dilakukan secara matang. Puluhan tokoh adat dari berbagai wilayah sudah bertemu dengan Putra Mahkota Alam Hasibuan untuk menyampaikan dukungan secara langsung.
Pertemuan ini dianggap sebagai simbol persatuan, di mana para tokoh adat tidak hanya sekadar memberikan dukungan, tetapi juga menaruh harapan besar kepada pasangan calon muda ini untuk membawa perubahan nyata bagi Padanglawas.
Menurut Syafaruddin, tradisi Pataon Tondi yang akan dilaksanakan dalam acara deklarasi bukan hanya seremonial biasa. Tradisi ini merupakan doa dan pemberian semangat bagi pasangan calon, terutama untuk menjaga keteguhan dan fokus dalam menghadapi Pilkada Padanglawas yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Syafaruddin juga menekankan bahwa dukungan yang diberikan kepada Putra Mahkota Alam Hasibuan dan Achmad Fauzan Nasution merupakan bentuk kepercayaan bahwa mereka memiliki visi dan kemampuan yang diperlukan untuk memajukan daerah.
Dukungan dari tokoh-tokoh adat ini dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap jalannya kampanye. Masyarakat Padanglawas, yang sangat menghargai tradisi dan kebersamaan, melihat dukungan adat sebagai bentuk pengakuan terhadap kepemimpinan calon yang diusung.
Tokoh-tokoh lintas marga dan masyarakat adat meyakini bahwa pasangan Putra Mahkota dan Achmad Fauzan mampu membawa Padanglawas ke arah yang lebih baik dengan pengalaman dan semangat muda yang mereka miliki.
Pardamean Hasibuan, yang juga menjadi bagian dari panitia acara, menjelaskan bahwa dukungan Dalihan Natolu mengandung makna filosofis yang mendalam. Dalihan Natolu, yang diibaratkan sebagai tungku berkaki tiga, menekankan keseimbangan dan kesatuan. Jika salah satu kaki goyah, maka tungku tersebut tidak akan berfungsi dengan baik. Dengan filosofi ini, Pardamean menegaskan bahwa dukungan yang diberikan kepada pasangan calon adalah dukungan yang utuh, tanpa ada keraguan.
Deklarasi dukungan ini tidak hanya menjadi peristiwa penting bagi pasangan Putra Mahkota Alam Hasibuan dan Achmad Fauzan Nasution, tetapi juga mencerminkan bagaimana tradisi adat masih memainkan peran penting dalam dinamika politik di Padanglawas.
Dukungan ini menandakan harapan besar masyarakat adat agar pemimpin yang terpilih nantinya dapat menjaga nilai-nilai adat sekaligus membawa perubahan yang lebih baik bagi daerah.
(ABN/Regar)