
Asaberita.com, Perbaungan – Warga Desa Cintaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengeluhkan limbah asap dan debu dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina milik PTPN IV, telah mencemari lingkungan serta mengganggu kesehatan warga.
Berdasar penuturan warga, akibat asap dan debu limbah pabrik yang beterbangan yang memasuki rumah-rumah warga bahkan hingga masuk ke kamar-kamar tidur, warga terpaksa harus membersihkan rumah 5 hingga 6 kali sehari.
Tak hanya itu, limbah debu pabrik PKS Adolina PTPN IV yang diduga beracun, telah juga mencemari sumur-sumur milik warga. Warga menduga limbah asap dan debu itu beracun, karena banyak warga yang terserang penyakit seperti gangguan pernapasan, badan gatal-gatal serta bendol-bendol serta timbul penyakit kulit, sehingga membuat warga jadi resah.
“Kami menduga limbah asap dan debu dari pabrik Adolina itu beracun, buktinya badan jadi gatal-gatal, bendol-bendol dan muncul penyakit kulit akibat terkena debu limbah pabrik itu atau menggunakan air sumur yang sudah tercemar limbah,” kata Ibu Julia (43), salah seorang warga Cintaman Jernih.
Kepada wartawan yang menemuinya pada Senin (27/3), ibu Julia juga menunjukkan kondisi rumahnya yang banyak debu hitam serta menunjukan tangannya yang terlihat bendol-bendol.
“Ini rumah baru sekitar 2 jam lalu saya sapu bersih, tapi sekarang lihat sudah banyak lagi debu hitam menempel di lantai, di meja bahkan hingga di tempat tidur. Jika tidak segera dibersihkan debunya akan semakin tebal dan lengket,” jelas Ibu Julia.
Ia mengatakan tak hanya dirinya yang terkena penyakit gatal-gatal dan bendol-bendol di tubuh, banyak warga lain juga menderita penyakit yang sama, bahkan banyak juga warga yang terganggu pernapasannya akibat terhirup debu limbah yang terus beterbangan.
“Kami sudah menyampaikan ini ke pemerintah desa untuk menyampaikan keluhan warga ke pihak pabrik PKS Adolina, tapi sampai sekarang mereka tidak memperdulikan keluhan kami, warga,” katanya.
Kepala Desa Citaman Jernih, Lian Lubis yang ditemui wartawan secara terpisah, Senin (27/3), membenarkan bahwa banyak muncul keluhan dari warga terkait limbah asap dan debu dari PKS Adolina yang diduga beracun telah mengganggu kesehatan warga dan mencemari lingkungan.
Pemerintah desa, kata Kades, telah coba menyampaikan hal ini ke pihak manajemen PKS, agar pihak pabrik mencari solusi bagaimana agar asap dan debu yang muncul dari proses pengolahan biji sawit menjadi CPO di pabrik ini tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan warga.
“Tapi ada kesan pihak manajemen PKS itu cuek atas permasalahan yang kita sampaikan. Buktinya hingga saat ini tidak ada perubahan yang dilakukan pihak pabrik. Asap dan debu dari pabrik itu tetap beterbangan ke mana-mana dan mengganggu warga yang bermukim di sekitar kawasan pabrik, utamanya warga Desa Cintaman Jernih, Perbaungan, yang memang dekat dengan lokasi pabrik,” katanya.
Sementara, ketika persoalan ini coba dikonfirmasi ke pihak manajemen PKS Adolina melalui manajer SDM yang menangani masalah ini, belum berhasil didapat tanggapannya.
Saat wartawan coba menemuinya ke kantornya di PKS Adolina, Satpam yang berjaga menyatakan jika manager SDM sedang tidak berada di kantor, dan meminta wartawan untuk datang di lain waktu dengan membuat janji terlebih dahulu. (red/res)