Sumatera Utara

Harga Pupuk Menggila, Mangapul Minta Pemerintah Beri Solusi Secepatnya

×

Harga Pupuk Menggila, Mangapul Minta Pemerintah Beri Solusi Secepatnya

Sebarkan artikel ini
Mangapul
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba bersama para petani setelah mendengarkan berbagai keluh kesah mereka terkait tingginya harga pupuk dan biaya produksi pertanian lainnya saat Reses ke Dapil 10 (Siantar-Simalungun) baru-baru ini.
Mangapul
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba bersama para petani setelah mendengarkan berbagai keluh kesah mereka terkait tingginya harga pupuk dan biaya produksi pertanian lainnya saat Reses ke Dapil 10 (Siantar-Simalungun) baru-baru ini.

Asaberita.com, Medan – Pemerintah harus memikirkan stimulus khusus untuk membantu petani dalam mengatasi tingginya harga pupuk, saprotan dan lainnya.

Hal itu dikatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba dalam keterangan tertulisnya menyikapi tingginya harga pupuk ditingkat petani pada Selasa (16/11/2021).

“Nasib Petani saat ini sudah berada diujung tanduk akibat tingginya harga pupuk,” ujar Mangapul.

Melihat nasib petani yang sudah teriak-teriak, seharusnya pemerintah lebih peka dalam melihat nasib petani.

“Sejujurnya saya belum melihat usaha serius pemerintah dalam melakukan proteksi terhadap petani, baik untuk produksi maupun proteksi harga komoditas hasil pertanian,” ucap Mangapul.

Jika hal itu terus berlangsung maka ia khawatir progam ketahan pangan pemerintah akan terganggu.

BACA JUGA :  Sembilan Desa di Kecamatan Bukit Malintang Telah Laksanakan Musrembangdes

“Bagaimana tidak, kita selalu gembar-gembor kedaulatan pangan, tapi petaninya tidak diproteksi, nah ini khan lucu. Omongan dengan tindakan tidak sejalan, jadi bagaimana mungkin ada ketahanan pangan jika nasib petani semakin terpuruk,” tegas Mangapul.

Menurutnya, sudah waktunya Pemprov Sumut kembali ke jalur yang benar dalam menangani nasib petani, jangan hanya bicara konsep diruang ber AC.

“Tempat petani itu di sawah dan ladang di bawah terik matahari, bukan dimenara gading. Jadi kalau mau selesaikan urusan petani, maka instansi terkait harus turun ke bawah lihat berapa tingginya harga kebutuhan petani baik pupuk, pestisida maupun insektisida. Kemudian lihat juga betapa murahnya harga komoditas pertanian yang membuat petani di Sumut tidak bisa bangkit dari keterpurukan,” pungkasnya. (rls/has)

BACA JUGA :  Pemprov Kolaborasi KAI Berangkatkan 623 Pemudik Tahap I, Sumut Cetak Sejarah, Mudik Gratis Tiga Moda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *