Scroll untuk baca artikel
#
Politik

Ijeck Gagal Mendaftar, Yasyir Ridho Lubis Jadi Ketua Golkar Sumut Secara Aklamasi

×

Ijeck Gagal Mendaftar, Yasyir Ridho Lubis Jadi Ketua Golkar Sumut Secara Aklamasi

Sebarkan artikel ini
Yasyir Ridho Lubis selaku Ketua Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) terpilih periode 2020-2025, menerima bendera dari Wakil Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia, sebagai simbolis melanjutkan kepemimpinan Golkar Sumut

Asaberita.com-Medan – Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Yasyir Ridho Lubis, akhirnya terpilih menjadi Ketua Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) periode 2020-2025. Yasyir terpilih secara aklamasi pada Musda X Partai Golkar Sumut karena menjadi calon tunggal, setelah Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeck Shah gagal mendaftar setelah terganjal persyaratan.

Pengesahan Yasyir Ridho sebagai ketua terpilih berdasarkan surat keputusan Musda Golkar Sumut Nomor 08/Musda/X/Golkar-SU/II/2020.

“Oleh karena hasil verifikasi hanya satu bakal calon yang menjadi calon. Dengan ini menyatakan, dari hasil penjaringan panitia, saudara Ridho Lubis sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara,” ujar pimpinan sidang Musda yang juga Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar, Mustafa Raja, Senin (24/2/2020) di Hotel JW Marriot Medan.

Usai terpilih, Yasyir menyampaikan dirinya akan melanjutkan tugas ketua Golkar Sumut yang lama. Dia berjanji akan menjalankan partai Golkar Sumut dengan kebersamaan.

“Kebersamaan, soliditas partai Golkar yang ditunjukkan oleh Doli Kurnia Tanjung saat menjadi Plt itu menjadi semangat baru bagi kami bahwa kebersamaan ini mengalahkan apapun juga,” jelas Yasyir.

Target Menang di 21 Pilkada Sumut

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dalam sambutannya pada pembukaan Musda X Golkar Sumut, mengingatkan para kader Golkar akan target kemenangan di Pilkada 2020.

BACA JUGA :  Libatkan Anak-anak Pejuang Subuh, Ijeck Apresiasi BKM Masjid Al Ikhsan

Doli awalnya mengajak peserta yang hadir mengingat peran Golkar untuk Indonesia. Dia menyebut Golkar berdiri untuk menjaga nilai-nilai yang ada di Indonesia.

“Sejak awal partai ini didirikan untuk menjaga konsistensi nilai-nilai yang ada di Indonesia,” ujar Doli.

Menurutnya, yang bisa menjaga nilai-nilai yang dianut Golkar adalah kader asli partai. Dia mengatakan kader partai paham susahnya perjuangan Golkar.

“Yang bisa menjaga itu adalah kader asli partai Golkar. Orang yang betul-betul mengetahui sejarah perjuangan, dan mau bersusah-susah dengan partai Golkar,” jelas Doli.

Doli, yang juga Plt Ketua Golkar Sumut, mengajak kader Golkar ikut menjalankan visi-misi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengingatkan Golkar memasang target menang di 21 Pilkada kabupaten/Kota se-Sumut.

“Kita punya tekat dalam waktu dekat adalah Pilkada serentak di tahun 2020. Insyaallah, kita bisa targetkan, dari 23 itu 21 kita menangkan,” tuturnya.

Ijeck Terganjal Persyaratan

Gagalnya Wagub Sumut Musa Rajeck Shah (Ijeck) maju sebagai calon Ketua Golkar Sumut, disebut-sebut karena Ijeck terganjal persyaratan yang mengharuskan calon ketua pernah menjadi pengurus aktif Golkar selama 5 tahun.

Pertemuan Ijeck dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Jumat (21/2/2020) lalu di Jakarta, menjelang Musda Golkar Sumut pada 23-24 Februari 2020, tampaknya tidak membuahkan keputusan keluarnya diskresi Ketum Golkar sehingga membuat Ijeck bisa maju sebagai calon ketua Golkar Sumut.

BACA JUGA :  Musa Rajekshah Dorong Produk UMKM Sumut Diekspor

Sekretaris Golkar Sumut Amas Muda Siregar sebelumnya sempat menyebutkan, meski Ijeck menyatakan siap maju sebagai Ketua Golkar Sumut, tetapi Ijeck sulit memenuhi syarat calon ketua.

Meski demikian, Amas mengatakan bisa saja Ijeck menjadi ketua dengan diskresi dari pimpinan Golkar, namun diskresi itu tidak didapatkannya.

“Kalau menjadi calon ketua itu dia pernah menjadi pengurus dan dalam 5 tahun terakhir mesti aktif sebagai kader Golkar. Nah itu dia nggak kena itu. Syaratnya itu kalau mau jadi ketua mesti lah dia pernah jadi pengurus 1 periode pernah nya kapan? Bisa entah 10 tahun lalu yang penting pernah dan menunjukkan dia di Golkar lima tahun ini aktif di Golkar udah itu aja. Sesudah itu ya biasalah bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa. Jadi bang Musa Rajeksah ini nggak dapatnya itu,” tutur Amas. (dtc/asa/has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *