Politik

Keblinger Jika Melarang Simbol Gusdur di Pakai Parpol

×

Keblinger Jika Melarang Simbol Gusdur di Pakai Parpol

Sebarkan artikel ini
Gusdur
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan foto Guru Bangsa serta mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gusdur).
Gusdur
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (foto belakang), mantan Presiden RI dan Guru Bangsa KH Abdurrahman Wahid / Gusdur (foto depan). (foto: ist)

Asaberita.com, Medan – Koordinator Aktifis 98 Muhammad Ikhyar Velayati mengkritisi statemen juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid yang mengatàkàn bahwa selama ini Cak Imin dengan PKB-nya mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur demi kepentingan tertentu.

“Gusdur itu Ulama, Budayawan, pemikir dan Guru Bangsa. Beliau itu aset bangsa Indonesia, bukan milik keluarga atau golongan kelompok tertentu. Setiap orang berhak menggunakan pemikiran serta simbol simbol terkait dengan dirinya dalam rangka untuk membangun dan merealisasikan cita-cita Gusdur yang ingin menjadikan Indonesia sebagai rumah besar dari berbagai suku, agama dan golongan,” kata Muhammad Ikhyar Velayati belum lama ini di Medan.

Jadi menurutnya, kalau ada orang atau lembaga yang melarang nama, gambar atau simbol-simbol Gusdur di pakai untuk kegiatan memperjuangkan cita-cita Gusdur, itu sudah keblinger dan bisa dikatakan anti demokrasi.

Seperti diberitakan sejumlah media, juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid mengatakan bahwa selama ini PKB pimpinan Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur meskipun Gus Dur adalah paman namun dia lawan Muhaimin Iskandar secara hukum di pengadilan, kata Imron Rosyadi Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/6).

BACA JUGA :  Terima Surat Tugas dari Partai Perindo, Rahudman Harahap: Insya Allah Kita 'Berlayar' dengan Koalisi Partai

Statemen juru bicara Yenny Wahid tersebut merespon pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang meminta putri Gus Dur, Yenny Wahid tidak mencampuri urusan PKB, dan memintanya fokus saja mengurusi partainya sendiri.

Ikhyar Velayati yang mengaku sangat mengidolakan sosok dan pemikiran-pemikiran Gusdur, mewanti-wanti agar jangan sampai Gusdur di domestikasi oleh sekelompok orang tertentu.

“Jadi kalau ada sekelompok orang yang mencoba mendomestikasi atau bahkan mengkapitalisasi simbol-simbol Gusdur untuk kepentingan yang berbeda dengan cita-cita Gusdur seperti mencoba memisahkan NU dan PKB, bahkan melakukan character assassination terhadap partai yang sedang concern menjalankan prinsip dan nilai yang dijunjung Gusdur, itu sama dengan menghianati cita-cita besar perjuangan Gusdur”, tegas Ikhyar.

Ikhyar mengingatkan agar semua orang menjalankan ide besar dan warisan Gusdur. “Seharusnya semua orang, khususnya warģa Nahdiyyin dan yang pernah berinteraksi dengan warisan partai politik Gusdur, saling bahu membahu menjalankan warisan ide ide besar Gusdur, termasuk membesarkan PKB yang merupakan warisan yang nyata dari Gusdur, bukan malah mengembosi atau bahkan mencoba menjatuhkan PKB di depan publik”, sindirnya.

BACA JUGA :  NasDem dan PD Memanas, Mahfud Pernah Wanti-wanti Anies Dijegal Koalisi

Pileg dan Pilpres 2024 menurut Ikhyar, harusnya dijadikan momentum konsolidasi kader-kader NU baik di struktural maupun kultural untuk memenangkan partai warisan Gusdur.

“Momentum pileg dan pilpres 2024 harusnya di jadikan momentum konsolidasi, silaturahmi dan menyamakan persepsi kader kader NU di berbagai lini untuk memenangkan partai warisan Gusdur, sehingga cita cita Gusdur ingin menjadikan Indonesia rumah yang ramah dan nyaman bàgi semua suku, agama dan golongan bisa terealisasi”, jelas ikhyar. (red/has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *